Mahasiswa penerima Beasiswa Sobat Bumi Universitas Syiah Kuala (USK) menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai sarana pengisian aki untuk penerangan nelayan Desa Lampuyang, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Aceh.

Penerima Beasiswa Sobat Bumi Bawa Penerangan Tenaga Surya untuk Nelayan Pulo Aceh

ACEH - Mahasiswa penerima Beasiswa Sobat Bumi Universitas Syiah Kuala (USK) telah menciptakan dampak positif di Desa Lampuyang, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Aceh. Hal ini dilakukan oleh mereka melalui program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SOBI) dengan menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai sarana pengisian aki untuk penerangan nelayan.

“DEB SOBI merupakan bentuk melting pot antara industri, universitas, dan masyarakat dalam mencapai target-target SDGs, dan membangun ekonomi sirkuler yang berkelanjutan. Saya harap program ini dapat menjadi inspirasi bagi kolaborasi serupa di berbagai daerah di Indonesia,” jelas Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo.

Dibimbing oleh Prof Dr Ir Ahmad Syuhada, MSc., tim mahasiswa multidisiplin dari berbagai fakultas dan program studi USK menyusun proposal berjudul, "Pemberdayaan Nelayan Pulo Aceh melalui Sarana Pengisian Baterai Penerangan untuk Penangkapan Ikan dengan Tenaga Surya." Program ini difokuskan untuk memberdayakan nelayan Pulo Aceh, khususnya di Desa Lampuyang, mengatasi kendala penerangan saat melaut pada malam hari.

"Kolaborasi antara Pertamina melalui Pertamina Foundation dan Universitas Syiah Kuala melalui program DEB SOBI ini tidak hanya menciptakan inovasi teknologi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal," kata Prof. Ahmad.

Fathia Zahira, mahasiswa Penerima Beasiswa Sobat Bumi sekaligus Koordinator DEB SOBI USK, menjelaskan motivasi pelaksanaan program tersebut.

“Permasalahan penerangan saat nelayan melaut, terutama pada malam hari, menjadi dasar bagi program ini. Dengan menghadirkan solusi berupa sarana pengisian baterai penerangan menggunakan tenaga surya, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan efisiensi dalam aktivitas penangkapan ikan para nelayan sekaligus turut serta mengurangi emisi,” ungkap Fathia.

Selain pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), tim DEB SOBI USK melakukan program pemberdayaan masyarakat, seperti sosialisasi kesehatan untuk ibu-ibu di sekitar desa Lampuyang, edukasi semangat kuliah bagi siswa SMA setempat, dan aksi beach clean-up melibatkan siswa dari SD Negeri Lampuyang dan SMA Negeri 2 Pulo Aceh. Mereka juga memberikan edukasi terkait penggunaan dan pemeliharaan PLTS.

DEB SOBI USK menjadi salah satu dari 24 program DEB SOBI yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya pembangkit listrik tenaga surya (18 program), gas metana dan biogas (1 program), dan energi hybrid dari tenaga surya dan biogas (5 program).

Sebelum diimplementasikan ke masyarakat, proposal DEB SOBI diuji dan dinilai langsung oleh kami serta ekspertis di bidang EBT dan pemberdayaan masyarakat. Poin-poin yang diperhatikan dalam program DEB SOBI antara lain kebermanfaatan EBT untuk perekonomian masyarakat, keandalan dan keterjangkauan energi, kelembagaan dan pengetahuan terhadap desa, dan kapabilitas dari para penerima beasiswa dan mentornya.

Camat Pulo Aceh Jamaluddin, SE., menyampaikan, rasa terima kasihnya atas bantuan dan sumbangsih Universitas Syiah Kuala (USK) dan Pertamina dengan menginisiasi program ini. Ia menilai bahwa kontribusi tersebut telah memberikan dampak positif bagi lapisan masyarakat Pulo Aceh.

"Kami selaku camat serta mewakili seluruh lapisan masyarakat Pulo Aceh mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dan sumbangsih USK dan Pertamina dengan program ini. Semoga ke depannya akan ada desa-desa lain yang diberdayakan demi mewujudkan keberlanjutan energi yang mandiri," tutupnya dengan antusias.

Program DEB SOBI sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) #4, #7, #8, dan #13 serta target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat.*PF

Share this post