Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Fuel Terminal Gorontalo Lakukan Coastal Clean Up dan Pelepasan Tukik di Pantai Dunu

Gorontalo Utara, 9 Juni 2023 – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal Gorontalo menggelar kegiatan coastal clean up dan pelepasan tukik di Pantai Dunu, Kabupaten Gorontalo Utara dengan mengusung tema Beat Plastic Pollution dengan semangat mari bersama-sama kita jaga bumi dan penyu kita dari sampah plastik.

Kegiatan bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik ini menyita banyak perhatian. Dalam kegiatan ini tercatat lebih dari 50 orang relawan ikut ambil peran, dimana relawan berasal dari instansi pemerintahan dan dihadiri oleh Fuel Terminal Manager Gorontalo, Kadek Dwi Ariyanto, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara, Ilyas M. Lagarusu, Kepala Seksi Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara Wilayah II Gorontalo, Samsudin Haju, Kepala Desa Dunu, Indriawati Kulupani serta masyarakat sekitar hingga anak-anak SDN 3 Monano.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi awal yang dibangun untuk menjaga lingkungan yang diharapkan dapat melestarikan alam dan keanekaragaman hayati.

Lebih lanjut Fahrougi mengatakan rangkaian kegiatan ini diawali dengan kegiatan bersih-bersih pantai sepanjang 100 meter pada bibir pantai Danu. Pada kesempatan kali ini sampah yang terkumpul sebanyak 15 kantong dengan total 123 kg sampah yang terdiri dari plastik makanan, botol, batang kayu dan lain sebagainya.

Selain pembersihan area bibir pantai, sebanyak 65 ekor tukik penyu lekang dilepaskan ke habitat aslinya yang sebelumnya dilakukan konservasi oleh BKSDA Wilayah II Gorontalo. Dapat diketahui juga bahwa penyu lekang (lepidochelys olivacea) merupakan satwa yang masuk dalam satwa sangat terancam punah (critically endangered) dan dilindungi berdasarkan peraturan pemerintah (PP) nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.

“Pelepasan tukik ini juga menjadi salah satu kegiatan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam melakukan kampanye atas perburuan satwa perairan terutama penyu yang sudah menjadi salah satu satwa yang dilindungi. Perburuan penyu dan telur penyu yang marak terjadi sekarang ini menjadi salah satu faktor turunnya populasi penyu hingga terancam punah”, ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gorontalo Utara, Ilyas M. Lagarusu mengatakan bahwa kegiatan coastal clean up dan pelepasan tukik ini merupakan contoh penanggulangan 2 permasalahan besar lingkungan dari 10 permasalahan yang ada. “Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang menduduki peringkat nomor 1 dari 10 permasalahan lingkungan yang ada. Hampir sekitar 40% permasalahan yang ada disebabkan oleh permasalahan sampah dan disusul oleh permasalahan permasalahan lainnya,” ujar Ilyas.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Gorontalo BKSDA SULUT, Samsudin Haju SH, MH juga menekankan bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya dalam program pembangunan berkelanjutan untuk generasi masa datang. "Kegiatan ini sangat luar biasa, masyarakat dan anak-anak sekolah dasar dapat ikut serta dalam kelangsungan acara ini. Mudah mudahan acara ini dapat memberikan satu pesan edukasi agar kawasan ini akan tetap terjaga," ujarnya.

Ia pun menambahkan menjaga dan melestarikan habitat penyu di kawasan Pulau mas popaya raja ini merupakan tanggungjawab kita bersama. "Harapannya kelak cucu kita dapat menjaga satwa penyu ini menjadi satwa yang Lestari," tambahnya.

Terakhir Fahrougi menambahkan semoga dengan adanya kegiatan pelepasan tukik ini menjadi salah satu momentum baik dalam membangun sinergitas dan kolaborasi bersama BKSDA Sulawesi Selatan, khususnya dengan Seksi Konservasi Wilayah II Gorontalo. "Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat selalu mencintai lingkungan berserta seluruh ekosistem yang ada di dalamnya. Agar keberlangsungan hidup berkelanjutan dapat berjalan dengan baik dan selalu terjaga untuk masa depan bangsa,” pungkas Fahrougi.

Pentingnya menjaga alam merupakan wujud komitmen Pertamina untuk ikut serta melalui kegiatan ini dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu mendukung poin 14 menjaga ekosistem laut serta poin 15 menjaga ekosistem daratan.

Share this post