Pertamina DPPU Supadio bekerja sama dengan Program Studi Profesi Apoteker Universitas Tanjungpura menggelar kegiatan penyuluhan dan demontrasi mengenai diabetes melitus dan tata cara pembuatan teh jagung dan rosela yang diselenggarakan di Posyandu Mekarsari, Desa Limbung, Kubu Raya pada Selasa (26/10/2021). Foto: Dok. MOR VI)

Sinergi DPPU dan UNTAN Kembangkan Obat Tradisional Untuk Diabetes

KUBU RAYA – Pertamina DPPU Supadio bekerja sama dengan Program Studi Profesi Apoteker Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi mengenai diabetes melitus dan tata cara pembuatan teh rambut jagung dan rosela.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Operation Head DPPU Supadio Wibisono pada Selasa 26 Oktober 2021 di Posyandu Mekarsari Desa Limbung Kabupaten Kubu Raya dan diikuti oleh seluruh kader posyandu Desa Limbung serta masyarakat penderita diabetes atau biasa yang disebut ‘diabetsi’.

“Kegiatan tersebut kami laksanakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para kader-kader baik secara pengetahuan maupun keterampilan sehingga hal ini akan berdampak pada meningkatnya kualitas layanan posyandu binaan kami,” kata Wibisono selaku OH DPPU Supadio dalam pembukaannya.

Wibisono juga menambahkan bahwa pentingnya berkolaborasi atau bekerja sama dalam setiap kegiatan CSR, karena menurutnya CSR hanya stimulus dalam pemberdayaan masyarakat sehingga dibutuhkan kontribusi semua stakeholder, baik dari unsur pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan akademisi. Atas dasar tersebut, Pertamina DPPU Supadio selalu menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, untuk saat ini adalah Universitas Tanjungpura.

Dr. apt. Nurmainah, MM selaku ketua Tim PKM Universitas Tanjungpura menyampaikan bahwa tujuan dilakukannya kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Limbung mengenai manfaat rambut jagung dan rosela, serta melatih masyarakat dalam membuat produk teh antidiabetik.  

“Kegiatan ini selain menjadi bagian tanggung jawab kami sebagai akademisi, namun kegiatan ini juga diadakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat bahan baku lokal atau bahan-bahan yang ada disekitar kita untuk menjadi obat tradisional,” ujarnya.

Kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan masyarakat dalam menggunakan obat tradisional serta peluang usaha untuk ibu-ibu setempat.

Sulistinah selaku kader posyandu mengatakan rasa terima kasih dengan adanya program tersebut. “Alhamdulillah sejak dibina Pertamina, ilmu pengetahuan kami jadi semakin bertambah dan kami juga bisa melakukan hal-hal yang belum kami tau sebelumnya,” kata Sulistinah.

Sementara itu ditempat terpisah, Susanto Satria selaku Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengatakan bahwa kegiatan pengembangan herbal tradisional ini sesuai dengan empat pilar Target Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Lingkungan. Harapannya, masyarakat dapat mandiri menjaga kesehatan dengan menggunakan sumber dari alam secara bertanggung jawab. *MOR VI

Share this post