Empat Program Sinergi RUMOR 32 untuk Masyarakat Sumbagsel

Empat Program Sinergi RUMOR 32 untuk Masyarakat Sumbagsel

Empat Program Sinergi RUMOR 32 untuk Masyarakat Sumbagsel

PALEMBANG - Refinery Unit (RU) III bersama dengan Marketing Operation Region (MOR) II kembali bersinergi dalam rangka memastikan terpenuhinya kebutuhan energi untuk masyarakat di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Kegiatan ini dihadiri oleh Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Gigih Wahyu Hari Irianto dan Vice President Domestic Gas Kusnendar.

Ada empat program yang disinergikan, yaitu lifting simultan produk BBM dan BBK melalui pipeline, lifting produk Dexlite melalui pipeline, program propane recovery  serta direct transfer produk Musicool via pipeline dan truk tanki. 

“Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan suplai khususnya di area Sumbagsel. Dengan terus meningkatnya proyeksi kebutuhan energi, kami selalu berusaha untuk terus meningkatkan produksi sesuai kebutuhan dan memastikan pasokan dapat berjalan dengan efektif dan lebih baik dari sebelumnya,” jelas GM RU III, Djoko Priyono.

Djoko menambahkan, RU III juga berperan besar dalam berhasilnya Program Propane Recovery yang meningkatkan produksi Musicool, refrigerant AC yang ramah lingkungan. “Program ini merupakan hasil Break Through Project (BTP), yang memanfaatkan kembali unit Alkylasi Gas Plant RU III. Jadi unit Alkylasi ini kami gunakan untuk mengolah Propana ex-Depot Pulau Layang, yang membuat produksi Musicool meningkat hingga 3,5 kali lipat, dari 20 ton/bulan menjadi 70 ton/bulan,” ujarnya.

Di sisi pemasaran, GM MOR II Sumbagsel, Erwin Hiswanto mengatakan, dengan adanya lifting simultan melalui pipa ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kertapati, pihaknya dapat meningkatkan volume dan fleksibiltas lifting produk tanpa mengganggu distribusi salah satu produk. “Jadi yang sebelumnya harus bergantian menggunakan pipa untuk mengirim produk, sekarang sudah tidak lagi. Kami bisa mengirim Premium - Pertamax dan Solar - Dexlite serta produk lainnya secara bersamaan,” jelas Erwin.

Program lainnya yang ber­hubungan langsung dengan pemasaran juga adalah lifting Dexlite melalui pipeline dan direct transfer Musicool. “Untuk kedua program ini, tujuan utamanya adalah meningkatkan kapasitas lifting, untuk dexlite hingga 40.000 barel perbulannya, dan Musicool 70 ton/bulan. Semua inovasi ini tentu tidak lain untuk memenuhi permintaan pasar di Sumbagsel, bahkan untuk Musicool, peningkatan lifting ini agar dapat memenuhi kebutuhan nasional,” kata Erwin.

Untuk Musicool, Erwin menambahkan direct transfer ini dapat meminimalisasi adanya kontaminasi yang menyebabkan spefikasi produk Musicool tidak sesuai dengan standar.

Menindaklanjuti sinergi empat program ini, baik Djoko dan Erwin terus berkomitmen untuk tetap melakukan kolaborasi dan inovasi. Baik RU III dan MOR II sudah memiliki target untuk sinergi selanjutnya, yakni direct transfer Avtur melalui pipeline ke Tangki Pulau Layang dan pengembangan sarana dan fasilitas blending produk Pertamax Turbo sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan lifting dari 128 Kilo Liter perbulannya, menjadi 800 KL/perbulan.

SVP Fuel Marketing & Distri­bution Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan program sinergi seperti ini berperan besar bagi Pertamina dalam memenuhi tuntutan energi masyarakat Indonesia yang akan semakin meningkat.

“Terobosan yang muncul dari sinergi antara RU III dan MOR II adalah salah satu inovasi yang memastikan efektivitas operasional Unit Bisnis Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi. Semoga kolaborasi dan koordinasi seperti ini selalu dilakukan agar ide dan inovasi baru dapat selalu muncul mengingat tanggung jawab kita untuk memenuhi energi Indonesia,” tutup Gigih.•Communication & CSR Region Sumbagsel

Share this post