PEP Papua Field Alih Kelola Sumur TAC Intermega

PEP Papua Field Alih Kelola Sumur TAC Intermega

PEP_TACSORONG - PT Pertamina EP Asset 5 Papua Field (PEP Papua Field), TAC Pertamina-Intermega Sabaku (TAC IM Sabaku), dan TAC Pertamina-Intermega Salawati (TAC IM Salawati) menandatangani berita acara pengakhiran Technical Assistance Contract (TAC) dan pengalihan operasi wilayah kerja A, D, Sabaku, C, F, dan N, pada Jumat (9/1). Bertempat di ruang rapat kantor PEP Papua Field, penandatanganan dilakukan oleh Papua Field Manager Papua Field Manager, Sumadi Paryoto, Finance & Administration Manager TAC IM Sabaku, M. Hanif, dan Operation Manager TAC IM Salawati Dicky M. Rahadiat. Dengan penandatanganan ini, wilayah kerja yang dikelola TAC IM Sabaku dan TAC IM Salawati dikembalikan kepada PEP dan untuk sementara dikelola oleh PEP Papua Field.

 

Dalam kesempatan ter­sebut,  Jawa & KTI Partner­ship Operation Production Manager, Binahar R. A. Sianturi menyampaikan te­rima kasih atas kerja sama TAC IM Sabaku dan TAC IM Salawati selama ini da­lam mendukung PEP me­menuhi target produksi yang ditetapkan pemerintah. “Se­moga hubungan baik yang telah terjalin selama ini tetap terjaga dengan baik,” ungkapnya.

 

Hal senada disampaikan Sumadi Paryoto. “Meskipun kontrak telah berakhir, ko­munikasi yang baik tetap harus dijaga. Dan selama ma­sa transisi ini, ada bebe­rapa hal terkait dengan ope­rasi produksi yang akan ka­mi konfirmasi dengan Inter­mega,” tambahnya.

 

Sementara M. Hanif pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pertamina. “Tidak terasa 20 tahun kami diberi kepercayaan oleh Pertamina. Support yang diberikan Pertamina selama ini  membuat kami dapat melakukan kegiatan operasi produksi sesuai dengan kesepakatan yang berlaku,” ungkapnya.

 

Kontrak TAC IM Sabaku dan TAC IM Salawati dimulai pada 9 Januari 1995 dan berakhir pada 8 Januari 2015. Sumur yang dikelola TAC IM Sabaku dan TAC IM Salawati sebanyak 19 sumur, yaitu 8 sumur produksi, 3 sumur injeksi, dan 8 sumur suspend. Data produksi rata-rata tahun 2014 menunjukkan angka 325 BOPD dari 8 sumur pro­duksi.•ANDINJO

Share this post