PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II pastikan stok dan distribusi LPG 3 Kg dalam kondisi aman setelah insiden tenggelamnya kapal KM. Rizky Biliton, pada Minggu, 6 Desember 2020, sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapal nahas yang membawa muatan tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) tersebut diterpa badai dengan ketinggian gelombang 4-5 meter saat akan putar balik ke Bangka menuju pelabuhan terdekat, kejadian tersebut terjadi di selat Bangka dan Belitung.
Menanggapi hal itu, Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II Umar Ibnu Hasan menyampaikan, tak ada korban jiwa, semua awak kapal selamat dari kejadian tersebut. Kini kasusnya sudah ditangani pihak yang berwenang.
"Pertamina telah menggunakan semua tabung buffer stock di Fuel Terminal Tanjung Pandan sebagai backup tabung yang hilang saat insiden kapal tenggelam," ujar Umar.
Penggunaan buffer stock dilakukan dengan pengiriman sekitar 5.600 tabung LPG 3 kg dengan menggunakan kapal bantuan dari Hiswana Migas. Pertamina terus berkoordinasi dengan aparat untuk menginvestigasi serta menjamin ketersediaan pasokan elpiji sesuai kebutuhan dan kuota yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai antisipasi kejadian yang sama akibat dari kondisi cuaca, Pertamina saat ini menyiapkan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) daerah Badau, Kabupaten Belitung yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian.
"Pertamina memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan doa dari seluruh masyarakat untuk memastikan ketersediaan dan distribusi LPG 3 kg sampai kepada masyarakat yang berhak menerima, yaitu rumah tangga pra sejahtera dan usaha mikro," ucap Umar.