Semarang, 10 September 2020 - Melalui Program Kemitraan yang diamanatkan Kementerian BUMN pada Peraturan Menteri BUMN PER-02/MBU/04/2020 tanggal 2 April 2020 tentang PKBL, PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu BUMN turut merealisasikan program tersebut dengan memberikan bantuan kemitraan terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah khususnya di wilayah Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Hingga Agustus 2020 Pertamina melalui MOR IV berhasil merealisasikan Program Kemitraan kepada UMKM sebesar Rp 13.130.000.000 dan menargetkan realisasi penyaluran Rp 18 miliar hingga akhir tahun 2020.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti, mengatakan program kemitraan yang dilaksanakan oleh seluruh BUMN bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan pengembangan usaha para pelaku UMKM. “Sejak Januari hingga Agustus 2020 telah bergabung sebanyak 174 mitra binaan UMKM dengan Program Kemitraan Pertamina khusus wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta”.
Selain membantu meningkatkan kemandirian dan pengembangan usaha, program kemitraan diselenggarakan sebagai upaya merangkul pelaku UMKM terutama yang sulit mendapatkan akses ke perbankan (non bankable). “Seluruh BUMN ditugaskan oleh kementerian BUMN untuk membantu para pelaku UMKM yang kesulitan tersebut sehingga nawa cita untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dapat tercapai,” tambah Anna.
Nilai permodalan yang bisa didapatkan oleh calon mitra binaan (sebutan untuk peserta program kemitraan) senilai maksimal Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan jangka waktu/tenor maksimal 3 tahun. Adapun jasa administrasi dari permodalan tersebut sebesar 3% per tahun dan menurun mengikuti sisa pinjaman.
Sedangkan sektor usaha program kemitraan mencakup sektor perkebunan, pertanian, jasa, perdagangan, perikanan, dan lainnya.
Program Kemitraan : Mendulang Rupiah Dari Mengolah Bahan Mentah
Usaha yang ditekuni oleh salah satu mitra binaan UMKM Pertamina, Abdul Ghofur, pemilik gallery Duta Craftindo yang berada di Desa Branjang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, mengubah bahan mentah alami yaitu akar kayu jati alami menjadi barang kerajinan (craft) yang memiliki nilai lebih dari segi estetika dan nilai riil. Ghofur memulai usahanya sejak tahun 2010 dan bergabung sebagai mitra binaan Pertamina sejak 2013.
“Banyak manfaat yang saya rasakan sebagai mitra binaan Pertamina, diantaranya adalah kemudahakn dalam mendapatkan pinjaman lunak, sehingga memudahkan kami untuk mengembangkan usaha”, ujar Ghofur.
Produk yang dihasilkan oleh Abdul Ghofur melalui Gallery Duta Craftindo tidak hanya diminati oleh lokal namun telah menembus mancanegara. “Untuk lokal saya memasok salah satunya ke Nirwana Resto & Stable untuk produk patung kuda dan sebagainya. Sedangkan untuk mancanegara mayoritas menyukai jenis produk berupa patung kayu seni instalasi dari akar jati alami dan beberapa negara yang pernah saya pasok yaitu Malaysia, UK, USA, Jerman, Irlandia, Belgia dan UEA”, ungkapnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina senantiasa mendukung program pemerintah untuk memeratakan penyaluran energi seperti BBM dan LPG kepada masyarakat. Namun, di sisi lain Pertamina juga memiliki Tanggung Jawab Sosial salah satunya dengan menyalurkan program CSR serta PKBL kepada masyarakat untuk mencapai tujuan nawacita kemandirian Ekonomi. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi layanan produk, layanan pesan antar maupun yang lainnya, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Centre 135 atau melalui website www.pertamina.com**