Palembang, 19 April 2022 – PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) terus berkomitmen mendukung visi pemerintah dalam mengurangi dampak perubahan iklim di masa yang akan datang. Komitmen itu diwujudkan salah satunya dengan menjadi perusahaan pendukung Program Kampung Iklim (Proklim).
Hal itu disampaikan Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari saat berbincang di Podcast yang digelar Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Rabu (13/4), bersama dengan Kasi Perubahan Iklim DLHP Sumsel Radian Fahmi, S.Hut., M.H.
Sebagaimana dijelaskan Fahmi, bahwa Proklim yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia digelar dengan tujuan melibatkan masyarakat dalam aksi adaptasi terhadap perubahan iklim, penguatan kapasitas serta pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Selain itu, dikatakan Fahmi, Proklim adalah digelar untuk memberi pengakuan terhadap pemerintah daerah yang telah mendukung implementasi Proklim di daerahnya. “Pemprov Sumsel sendiri telah mendapat apresiasi empat tahun berturut-turut dari KLHK sejak 2018 lalu,” kata Fahmi.
Proklim juga menjadi ajang pengakuan terhadap para pendukung Proklim, dalam hal ini termasuk akademisi, masyarakat, serta dunia usaha. Dengan demikian, menurutnya implementasi Proklim membutuhkan kolaborasi berbagai elemen.
“Pemerintah dan berbagai elemen berkolaborasi dengan APBD, perusahaan dengan dana CSR-nya, serta perguruan tinggi dengan pengabdian dan penelitiannya,” tutur Fahmi.
Kolaborasi apik antar elemen itu pada akhirnya akan mendorong penyebarluasan aksi adaptasi dan mitigasi yang telah berhasil untuk diimplementasikan di cakupan yang lebih luas.
Kilang Pertamina Plaju sendiri telah mendukung implementasi Proklim di Kecamatan Plaju sebagai wilayah ring 1 perusahaan sejak 2018, diawali di satu lokasi yang dulu terkenal kumuh, Lorong Mari, Kelurahan Talangbubuk, dengan pintu masuk melalui program CSR Mari Berkreasi.
Kegiatan yang bermula di Lorong Mari sejak tahun 2018 ini telah telah memberikan manfaat kepada 2.164 penerima manfaat baik langsung maupun tidak langsung, hingga akhirnya berhasil memperoleh penghargaan Proklim Utama Tahun 2020 dari KLHK dan kembali menerima penghargaan yang sama pada 2021 lalu.
Selama 2021, melalui berbagai gebrakan CSR, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil mereplikasi lokasi kampung Proklim di Kecamatan Plaju menjadi 11 lokasi, dimana 2 lokasi berhasil meraih kategori Proklim Utama (RW 2 dan RW 16 Kelurahan Plaju Ulu) dan 8 lokasi meraih kategori Proklim madya.
Diakui Rachmi, keterlibatan masyarakat sangat luar biasa, meskipun prosesnya yang panjang membutuhkan nafas yang panjang pula. “Kita terus mengaktifkan lokasi yang punya potensi,” kata Rachmi.
Hadirnya perusahaan pengolah minyak di Sumsel itu dalam mendukung agenda pengendalian iklim berangkat dari kesadaran global terhadap isu lingkungan. “Semua harus turun, semua harus care,” tutur Rachmi.
Dikatakan Rachmi, dalam dunia usaha memang diamanahkan untuk mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), di samping agar entitas bisnis diterima oleh lingkungan setempat.
“Dengan kami guyub bersama masyarakat, insyaallah mereka akan mendukung kehadiran Kilang Pertamina Plaju di lokasi mereka,” lanjut Rachmi.
Proklim menurutnya menjadi ajang sinergi yang luar biasa antar perusahaan, pemerintah, dan masyarakat yang memang sudah mulai sadar terhadap pentingnya menjaga lingkungan. “Ini sinergi pentahelix yang kami harap terus terjalin,” kata Rachmi.
Libatkan Local Hero
Keterlibatan masyarakat menjadi keniscayaan dalam mendukung suksesnya implementasi Proklim. Di Kecamatan Plaju, sosok yang selalu konsisten bahu membahu bersama Kilang Pertamina Plaju dalam mengimplementasikan Proklimyakni Chairul Bahri atau akrab disapa Kak Elonk, seorang localhero yang bermukim di Lorong Mari.
Ia memotori berbagai penciptaan kreasi di berbagai titik yang berperan dalam implementasi Proklim di kecamatan tempat ia dibesarkan itu. Salah satunya inovasi Water Barrel Irrigation System (TERALIS), yang ia kembangkan bersama tim CSR Pertamina mengadopsi dari Kilang Plaju.
TERALIS menampung air hujan yang bisa digunakan untuk pengairan hidroponik, yang juga mendukung upaya penghijauan di perkotaan. Ada juga Demang Panca (Dehidrator Makanan Energi Panas dan Cahaya) yang mempercepat proses penjemuran tanaman herbal menjadi bahan baku teh.
Kreasi lainnya yakni pemanfaatan limbah non-B3 yang diolah menjadi berbagai barang bermanfaat seperti wastafel, kursi, meja dan lain-lain lewat hadirnya Bengkel Mari Berkreasi dengan sentuhan tangan Elonk yang berlatar belakang seniman, mengajak masyarakat lainnya.
Niat kuat Elonk untuk mengubah citra kampung halamannya tak pernah pudar, bahkan dengan dukungan Kilang Pertamina Plaju, ia kian semangat membagikan ilmunya kepada khalayak yang lebih luas.
Diakui Elonk, sebenarnya pihaknya sudah dari dulu berusaha memupuk kesadaran tentang pentingnya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. “Namun sejak 2018 kita dikenalkan Proklim oleh Kilang Pertamina Plaju, sejak itulah mulai terstruktur dan termanajemen rapi,” ujarnya.
Ia mengumpulkan masyarakat di Lorong Mari untuk menyatukan pandangan, melibatkan mantan-mantan orang kampungnya yang berdiaspora di luar dengan segudang ilmunya. Dengan semangat yang dibangun bersama, Elonk dan rekan-rekannya berhasil menghias kampung.
“Kami berharap kampung kami berubah, dari kekumuhan menjadi kekinian,” tutur Elonk. Langkah-langkah yang ia lakukan dimulai dari penataan ruang, dipercantik dengan kreasi barang bekas menjadi berbagai produk kreatif.
Karena lingkar pengaruhnya yang luas, Elonk selalu dilibatkan dalam Focus Group Discussion (FGD) Kilang Pertamina Plajusetiap tahunnya untuk merumuskan rencana aksi CSR yang mendukung implementasi Proklim baik jangka panjang maupun jangka menengah.
Kak Elonk begitu menjiwai perannya sebagai aktor lokal penggerak Proklim, sampai-sampai mengidentifikasi dirinya sebagai ‘Manusia Iklim’.
Cita-citanya sederhana namun mulia, hanya ingin menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan. “Lingkungan adalah rumah kita, maka setiap penghuni rumah wajib menjaga rumahnya,” ujar Elonk.
Berharap Membuka Jalan Untuk Saling Merangkul
Masih dalam podcast itu, Fahmi berharap semua pihak bersinergi untuk pengendalian iklim di Sumsel melalui implementasi Proklim 2022. Pada 2021 lalu, pengurangan emisi GRK dari 77 lokasi Proklim di Sumsel sebesar 172.515,85 Ton CO2e.
“Presiden menargetkan pada 2024 tercapai 20.000 lokasi Proklim di seluruh Indonesia,” kata Fahmi. Gubernur pun menurutnya, dengan visi Sumsel Maju Untuk Semua, mengharapkan masyarakat Sumsel agar berperilaku mendukung ketahanan iklim.
Rachmi berharap, dengan peningkatan antusiasme kontribusi dari masyarakat, Kilang Pertamina Plaju dapat kembali mendukung implementasi Proklim di Kecamatan Plaju secara maksimal di 2022.
“Kami berharap Proklim menjadi pembuka jalan untuk saling merangkul dan peduli terhadap perubahan lingkungan,” ujar Rachmi. Sinergi berbagai pihak menurutnya menjadi langkah kecil untuk turut mendukung program pemerintah dalam menjaga lingkungan. “Bila kita mencintai lingkungan, lingkungan pun akan mencintai kita,” tutupnya.
Usaha yang terus berkelanjutan dari Kilang Pertamina Plajudalam mendukung implementasi Proklim selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga belas yakni mengambil tindakan cepat untuk untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
Dengan begitu, Kilang Pertamina Plaju juga telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance).