YOGYAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kementrian BUMN menyelenggarakan kegiatan BUMN Hadir di Kampus. Acara yang baru pertama kali digelar serentak di 28 Perguruan Tinggi ini, sebagai upaya untuk mengenalkan lebih dekat kiprah BUMN dan kontribusinya bagi perekonomian nasional. Menteri BUMN, Pejabat Eselon I Kementrian BUMN dan Direktur BUMN diterjunkan ke kampus-kampus untuk berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dikemas dengan kuliah umum dan diskusi bersama praktisi, diharapkan menjadi sarana penghubung antara dunia kampus dan industri dalam hal ini BUMN, yang selama ini dipandang sebagai perusahaan milik negara yang terkesan ekslusif.
Mengusung tema “Membangun Ekonomi Indonesia Berkeadilan”, BUMN hadir di Kampus, dihelat di Universitas Gadjah Mada menghadirkan 1000 orang mahasiswa dengan pembicara Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementrian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah; Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko Pertamina, Gigih Prakoso Soewarto, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), Edi Setiyono; Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono, MEng, Deng; serta Guru Besar Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D.
Dalam kesempatan tesebut, Edwin memaparkan peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan dalam penguatan ekonomi nasional. Menurutnya, keberadaan 118 BUMN di tanah air dengan berbagai bidang usahanya, telah memberikan kontribusi bagi negara diantaranya, mendorong konektivitas dan daya saing, mendorong elektrifikasi hingga ke pelosok negeri, memberikan kemudahan akses informasi, mewujudkan pemerataan BBM Satu Harga sebagai wujud keadilan ekonomi, membangun pemberdayaan masyarakat serta mewujudkan keadilan sosial, UKM dan lingkungan.
“Program BUMN Hadir di Kampus diharapkan memberikan pemahaman kepada civitas akademika tentang kondisi perekonomian nasional dan peran strategis BUMN dalam berkontribusi bagi pembangunan nasional, sekaligus menjembatani sinergi BUMN dan Perguruan tinggi sebagai pencetak SDM profesional.”jelas Edwin.
Sementara itu, Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko Pertamina, Gigih Prakoso Soewarto, memberikan paparan tentang kontribusi Pertamina sebagai salah satu BUMN terhadap negara yang memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional, melalui pelaksanaan penugasan pemerintah Public Service Organization (PSO) bagi masyarakat yang berpendapatan rendah (MBR), pelaksanaan program prioritas nasional, serta program pemerataan dan peningkatan ekonomi nasional.
“Tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah ketersediaan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pertamina berupaya untuk melakukan penyediaan dan distribusi energi ke seluruh tanah air, seperti BBM dan LPG, pembangunan kilang bahan bakar untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri, merealisasikan kebijakan BBM Satu Harga di wilayah 3T dengan target 150 lokasi di tahun 2019, serta pengembangan energi baru dan terbarukan melalui pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).” jelas Gigih.
Gigih menambahkan, pengembangan engeri baru dan terbarukan di masa mendatang diperlukan dukungan universitas sebagai salah satu mitra strategis BUMN untuk menyiapkan SDM dalam melakukan terobosan, inovasi, teknologi sekaligus menyiapkan inkubator untuk komersialisasi. “Universitas harus makin giat melakukan berbagai kajian pengembangan potensi EBTKE di tanah air, agar mendorong pemanfaatan EBTKE sebagai sumber energi di masa depan,”jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis dari Pertamina berupa Beasiswa Sobat Bumi untuk 15 mahasiswa dengan total nilai maksimal Rp 150 Juta, serta bantuan KKN tematik melalui pemberdayaan Masyarakat di Indonesia Timur di 10 titik dengan nilai maksimal Rp 1,5 Miliar.