Jakarta, 6 Mei 2021 – Di tengah pandemi yang terjadi hampir sepanjang tahun 2020 PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) dengan kode emiten TUGU berhasil mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 271 Miliar. Pencapaian ini turun jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 505 Miliar. Penurunan laba tersebut tak lepas sebagai dampak dari pelemahan ekonomi dan bisnis secara global akibat pandemi COVID-19.
Direktur Pemasaran Asuransi Minyak dan Gas Bumi Tugu Insurance, Budi P Amir menyampaikan, “Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Pandemi COVID 19, pelemahan ekonomi, bencana banjir di awal tahun, penurunan ICP (Indonesia Crude Price), penurunan harga properti serta pelemahan pasar saham menjadi kontributor utama terjadinya penurunan laba Tugu Insurance.”
“Sejak terjadinya pandemi, Tugu Insurance terus melakukan improvement dalam proses bisnisnya terutama dengan melakukan implementasi teknologi untuk memastikan agar produk dan layanan yang diberikan bisa tetap terjaga dan tidak terjadi penurunan kualitas. Kami percaya nilai ini akan menjadi pertimbangan bagi pelanggan baik individu maupun korporat di masa yang akan datang dalam memilih produk asuransi.”
Dilihat dari posisi keuangan saat ini total aset Tugu Insurance adalah sebesar Rp 19,46 triliun, turun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 20,73 triliun khususnya dari asset reasuransi sejalan dengan penyelesaian beberapa klaim besar di tahun 2020, yang juga tercermin dalam penurunan liabilitas yang turun dari Rp 12,46 triliun menjadi Rp 11,00 triliun. Sementara untuk total ekuitas mengalami kenaikan menjadi Rp 8,46 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 8,27 triliun.
Dilihat dari Laporan Laba Rugi, total pendapatan konsolidasian Tugu insurance mengalami penurunan sebesar 14,88% menjadi Rp 2,46 triliun dari Rp 2,89 triliun di tahun sebelumnya. Total beban konsolidasian di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 6,21% menjadi Rp 2,12 triliun seiring dengan efektivitas dan efisiensi proses yang dilakukan, sementara laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian juga turun menjadi Rp 149 per saham dari tahun sebelumnya sebesar Rp 258 per saham.
Saat ini Tugu Insurance memiliki rasio solvabilitas sebesar 427,68%, turun sedikit dari 434,31% di tahun 2019. Namun demikian, nilai ini masih jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan Institusi Keuangan Non-Bank (OJK-IKNB) sebesar 120%.
Di tengah masa yang sulit dan penuh tantangan Tugu Insurance berhasil mempertahankan peringkat internasional dari AM Best selama 5 tahun berturut-turut dengan nilai Financial Strength Rating “A- (excellent)”dan Long Term Issuer Credit Rating “a-“ serta berhasil meningkatkan outlooknya ke “stable” di 2020 karena keberhasilannya mempertahan kinerja yang positif. Selain itu Tugu Insurance juga mendapatkan berbagai penghargaan dari lembaga riset independen serta media seperti, “Golden Thropy” dan predikat “Excellent” dari Infobank, “Best Insurance Company”dari Berita Satu dan Majalah Investor, “Best General Insurance 2020”dari Media Asuransi dan berbagai media lainnya.