Samarinda, 8 Agustus 2018 – PT Pertamina (Persero) melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) mendukung program kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dengan melatih 960 tenaga kerja di bidang Health, Safety, Environment (HSE).
Program ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan dihadiri oleh Unsur MUSPIDA Kalimantan Timur, Para Perwakilan Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat di Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda (8/8).
Dukungan dalam pemberdayaan masyarakat ini merupakan salah satu program Pertamina dalam upaya meningkatkan kompetensi masyarakat Kalimantan Timur melalui kegiatan Pelatihan Tenaga Kerja HSE.
SVP Project Execution Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan tanggung jawab perusahaan terhadap komunitas/masyarakat dan lingkungan sekitarnya merupakan langkah penting. Apalagi saat ini, Pertamina sedang menjalankan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat lebih terampil serta dapat terserap menjadi tenaga kerja yang siap untuk mendukung proyek RDMP Balikpapan, sehingga manfaat proyek tersebut tidak hanya dirasakan secara nasional, tetapi bisa memberi dampak positif langsung kepada masyarakat lokal”, ungkap Ignatius.
Pelatihan Tenaga Kerja HSE ini akan dibagi dalam 3 jenis kualifikasi pelatihan yaitu Pelatihan First Aider, Pelatihan Safety Inspector, dan Pelatihan Safetyman. Pelatihan akan menggunakan fasilitas Balai Latihan Kerja BLK UPTP Samarinda dan BLK UPTD Balikpapan. Selain dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kegiatan tersebut juga melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Sesuai rencana Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, pelatihan First Aider akan diikuti oleh 60 peserta yang dibagi dalam 2 angkatan/batch. Pelatihan Safety Inspector akan diikuti oleh 240 Peserta yang dibagi dalam 8 batch, dan Pelatihan Safetyman akan diikuti oleh 660 Peserta yang dibagi dalam 22 batch.
Para peserta pelatihan ini merupakan masyarakat asli Kalimantan Timur yang berasal dari berbagai daerah seperti Balikpapan, Penajam Paser Utata, Bontang, Paser, Samarinda, Kutai Barat, Mahulu, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau.
“Pertamina mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi positif dari semua pemangku kepentingan yang telah mendukung pelaksanaan pelatihan putra/putri bangsa ini untuk kemajuan bangsa dan kemandirian energi Nasional. Semoga hasil dari program CSR Pertamina ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan bagi Indonesia”, tutup Ignatius.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2016, pengangguran di Kaltim sekitar 120 ribu. Padahal Kaltim memiliki daya saing tinggi, karena mempunyai sumber daya alam.
“Saat ini Kaltim membangun daya saing kompetensi, dan dengan langkah Pertamina dalam memberikan bantuan pelatihan sangat mendukung program pemerintah dalam membangun daya saing kompetensi masyarakat khususnya di wilayah Kaltim", pungaksnya.