Banggai - Sebagai salah satu wilayah di provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat besar dan beragam. Mulai dari sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, kehutanan sampai pertambangan, semua dimiliki Kabupaten Banggai. Sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Banggai cukup mendominasi dengan lahan seluas 600.014,00 ha yang telah dimanfaatkan, sementara yang belum tergarap (ditanami) seluas 521.176,41 ha.
Melihat potensi pertanian tersebut, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII memberikan bantuan sarana pertanian berupa Hand Tractor (Traktor Tangan) sebanyak 4 (empat) unit dan kelengkapannya senilai Rp 166 Juta kepada 4 (empat) kelompok tani dari Kelurahan Batu Sopan, Kelurahan Batu Tapi, Kelurahan Padaidi, dan Kelurahan Keramat di Desa Tangeban, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai. Bantuan diserahkan langsung oleh Unit Manager Communication & CSR, M. Roby Hervindo bersama Operation Head Terminal BBM Luwuk, Sjamsir, kepada masing-masing ketua kelompok tani, Senin (19/2).
“Mengolah tanah dalam bertani secara manual akan terasa lebih berat bagi petani. Untuk itu, diperlukan alat bantu seperti traktor tangan atau hand tractor untuk mempermudah pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya. Hand tractor ini dapat meringankan biaya sewa tractor yang selama ini dikeluhkan terlalu tinggi oleh para petani dalam setiap siklus tanam. Bantuan ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Pertamina di sektor Pemberdayaan Masyarakat, yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani,” ujar Roby
Roby menjelaskan, nantinya penggunaan hand tractor paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga dapat digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.
Hand tractor diberikan berdasarkan hasil survey kondisi di lapangan yang sebelumnya telah dilakukan Pertamina. “Hand tractor dipilih karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan traktor mesin yakni kontruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan lebih mudah, biaya pemeliharaan pun lebih murah dibanding traktor roda empat. Selain itu, hand tractor juga dapat digunakan pada petak yang kecil ataupun petak yang berada di tengah sawah milik orang lain, penggunaannya pun lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi,” jelas Roby.
Roby berharap, bantuan berupa program pemberdayaan ini hendaknya juga didukung dan diikuti dengan pengawasan pemerintah setempat agar bantuan yang diberikan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani. “Sesuai dengan tujuan dari program CSR Pertamina, kami berharap program yang kami laksanakan ini dapat memberikan manfaat tidak hanya selama program berlangsung, namun hingga para anggota dapat lebih mandiri dan mengembangkan kelompoknya," tambah Roby.
Adapun, selama tahun 2017, Pertamina MOR VII telah menyalurkan bantuan Program Bina Lingkungan (BL) di bidang Pertanian sebesar Rp 1,6 Milyar dari total penyaluran BL di wilayah Sulawesi sebesar Rp 22,5 Milyar.*