Jakarta, 27 Juni 2021 – Potensi sektor perikanan Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim cukup besar. PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia, melalui Program Pendanaan UMK turut memanfaatkan potensi ini dengan cara membantu para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang bergerak di sektor perikanan agar dapat menjadi UMK naik kelas.
Peran nyata ini sudah terwujud dibuktikan dengan banyaknya UMK sektor perikanan yang menjadi binaan Pertamina. Tercatat, sekitar 3.400 binaan sektor perikanan yang sudah didampingi Pertamina sejak tahun 1993 hingga saat ini.
“Pembinaan sektor ini menyasar para nelayan, petambak, dan pelaku usaha di bidang perikanan lainnya. Mereka didampingi hingga mampu meningkatkan hasil produksinya dan terserap oleh pasar,” tutur Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman.
Selain pemberian modal usaha, lanjut Fajriyah, Pertamina juga turut andil dalam proses pendampingan teknis. Seperti pemberian pelatihan budidaya, hingga proses pemasaran. Dengan begitu, pelaku usaha sektor perikanan ini diharapkan mampu menjadi UMK yang tangguh dan mandiri.
Salah satu mitra binaan Pertamina di sektor perikanan adalah Budiono. Petambak dari wilayah Timur Indonesia yakni Kabupaten Sorong ini cukup lama bergerak di bidang ini. Tidak hanya cukup di bidang budidaya saja, melainkan hingga produk jadi. “Seluruhnya saya jalani. Mulai dari pembenihan, pembesaran, pengolahan, pemasaran hingga menjual produk jadi melalui usaha Rumah Makan,” paparnya.
Di bawah binaan Pertamina, dirinya berharap dapat mengembangkan jaringan pemasarannya tersebut. “Menjadi binaan Pertamina, saya ingin meningkatkan volume produksi dan memenuhi kebutuhan pangan lokal di wilayah timur Indonesia ini,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) point 8 melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.