Cilacap, 10 Oktober 2020 – PT Pertamina (Persero) mendorong para santri di Kabupaten Cilacap menjadi kekuatan ekonomi negeri dalam wadah Santripreneur Indonesia. Hal itu diwujudkan melalui program Training of Trainer (TOT) bertema Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Digital di Masa & Pasca Pandemi Covid-19. Kegiatan diselenggarakan di Atrium Premiere Hotel Cilacap, pada Sabtu – Minggu (10 - 11/10/2020).
Inisiator sekaligus Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, Ahmad Sugeng Utomo tidak memungkiri pemberdayaan ekonomi masyarakat mengalami penurunan di masa pandemic Covid-19. “Maka Santripreneur Indonesia dengan spirit ‘Dari Santri Untuk Negeri’ memiliki cita-cita menjadi suatu kekuatan untuk membangun ekonmoi di negeri Indonesia yang ujungnya adalah kesejahteraan umat,” jelasnya.
Lanjut dia, dari kegiatan dua hari ini para peserta ditargetkan mampu mengembangkan potensi wirausaha di masing-masing tempat tinggal sekaligus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat. “Harapannya melahirkan para santri sekaligus entrepreneur baru yang sukses di tiap daerah serta mampu menghadapi kondisi apapun, baik di masa maupun pasca pandemi. Kami juga mengapresiasi keterlibatan BUMN seperti Pertamina dan BNI dalam program ini,” imbuhnya.
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman yang membuka kegiatan ini menyambut antusias, mengingat besarnya potensi ekonomi berbasis komunitas di pondok pesantren khususnya di Kabupaten Cilacap. “Ketika para santri digerakkan, maka setelah mereka lulus bukan hanya menjadi karyawan namun juga mampu menjadi pengusaha, dan menularkan ke santri-santri lain untuk menjadi entrepreneur handal,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Imam Tobroni, CSR & SMEPP Officer Pertamina RU IV Cilacap Dian Kuswardani, dan Setyo Adi Pranowo selaku pimpinan BNI Cilacap. Diikuti 30 peserta yang terdiri dari santri aktif, alumni maupun santri yang memiliki sumbangsih bagi pesantren, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya penggunaan masker & face shield, pengaturan jarak tempat duduk, dan fasilitas cuci tangan.
Lina Sofi, salah seorang peserta mengakui acara ini sangat bermanfaat. “Bagi santri, ilmu bisnis ini sangat penting. Sebagian besar santri keluar dari pesantren terjun ke masyarakat kalau tidak menjadi petani ya pedagang. Maka sangat penting hadirnya santripreneur untuk membuka pengetahuan santri soal bisnis dan melek teknologi,” katanya.