Jakarta, 16 Maret 2021 - Bertepatan dengan Hari Hak Konsumen Sedunia yang jatuh pada 15 Maret 2021, PT Pertamina (Persero) mencatat jumlah pengguna aplikasi MyPertamina telah mencapai 10 juta. Hadirnya aplikasi tersebut merupakan wujud komitmen Pertamina dalam memenuhi hak konsumen dengan memperkuat layanan dengan memberi kemudahan transaksi secara digital.
Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation PT Pertamina, Agus Suprijanto, mengatakan sejalan dengan tuntasnya program digitalisasi di 5.518 SPBU Pertamina, layanan transaksi digital melalui MyPertamina terus meningkat dan menembus angka 10 juta pengguna.
Menurut Agus, layanan MyPertamina memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi di SPBU. Selain itu, dengan aplikasi MyPertamina, konsumen akan dimanjakan dengan berbagai fitur menarik seperti mengetahui titik SPBU terdekat, informasi promo menarik dan beragam hadiah serta beragam merchandise yang bisa ditukarkan dengan point dalam setiap pembelian BBM maupun LPG dan produk Pertamina lainnya.
“Pertamina akan terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen setia. Sejalan degan era digital, transaksi non tunai di Pertamina akan ditingkatkan sehingga konsumen dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan dengan tingkat keamanan yang tinggi,” ujar Agus.
Selain meningkatkan layanan melalui aplikasi digital, Pertamina juga terus memperluas jangkauan program BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), agar harga BBM yang diterima masyarakat lebih terjangkau.
Pada program BBM Satu Harga, lanjut Agus, Pertamina sedang mempersiapkan tambahan titik lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulutgo, Sultengbar, Maluku Utara dan Papua. Pembangunan titik baru BBM Satu Harga merupakan bagian dari target 76 titik yang akan dipercayakan Pemerintah kepada Pertamina pada tahun 2021.
"Saat ini 20 titik sedang memasuki tahap persiapan dan akan segera memasuki tahap uji operasi. Ke-20 titik BBM Satu Harga tersebut tersebar di Nusa Tenggara Barat ( 2 titik), Nusa Tenggara Timur (7 titik), Kalimantan Barat (3 titik), Kalimantan Timur (1 titik), Sulutgo (1 titik), Sultengbar (1 titik), Maluku Utara (2 titik) dan Papua (3 titik)" ujar Agus.
Menurut Agus, hingga akhir tahun 2021, total akan terbangun 319 titik BBM Satu Harga serta hingga tahun 2024 ditargetkan bisa mencapai 500 titik.
“Pertamina terus memperluas pembangunan lembaga distribusi energi hingga ke wilayah 3T di seluruh pelosok negeri untuk menciptakan keadilan energi. Dengan BBM Satu Harga, saudara kita yang selama ini sulit mendapat akses energi, kini dapat mendapatkan haknya dan sama-sama menikmati harga yang terjangkau di seluruh lembaga penyalur resmi Pertamina,’ tambah Agus.
Agus menuturkan, dengan adanya BBM Satu Harga, maka kebutuhan BBM di wilayah 3T akan tercukupi secara berkelanjutan. Hal ini akan berdampak terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Sebagai BUMN Migas, Pertamina bertugas untuk melayani kebutuhan energi masyarakat agar seluruh wilayah Indonesia tumbuh dan berkembang dan dapat menyejahterakan masyarakatnya,” pungkas Agus.