Jakarta, 28 Desember 2018 - Pertamina menyambut positif Pengumuman dari Pemerintah untuk pengelolaan Blok Maratua kepada PT Pertamina (Persero) dalam Lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Konvensional Tahap III Tahun 2018 pada tanggal 27 Desember 2018 melalui mekanisme penawaran langsung.
Blok Maratua memiliki potensi strategis terutama untuk pengembangan Eksplorasi Pertamina di Kalimantan Utara. Pengelolaan Blok Eksplorasi ini mendukung komitmen Pertamina dalam kegiatan eksplorasi di Indonesia dimana Pertamina dalam tahun 2018 ini sangat aktif menambah wilayah eksplorasi, melakukan joint study serta melakukan kegiatan pemboran sumur eksplorasi.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menegaskan bahwa Blok Maratua memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Blok Maratua akan dikelola dengan skema gross split dan Pertamina telah menyiapkan investasi total sebesar 7,75 juta dolar AS yang terdiri dari Komitmen Kerja Pasti dan Signature Bonus.
Dharmawan menegaskan bahwa dalam Komitmen Kerja Pasti Pertamina akan melakukan studi geologi & geofisika (G&G) dan Seismik 2D/3D sejauh 500 km2 di wilayah tersebut. “Melalui kegiatan seismik dan studi G&G oleh Pertamina, diharapkan dapat memperkuat upaya pembuktian cadangan di Blok Maratua dan Pertamina dapat memperoleh potensi cadangan yang lebih besar dari sebelumnya,” tegasnya.
Lebih lanjut Dharmawan menambahkan bahwa Pertamina juga telah berpartisipasi 15% di WK East Sepinggan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan aktivitas eksplorasi dan pengembangan lapangan baru di Indonesia.
Blok Maratua adalah wilayah kerja migas seluas 7.835,07 kilometer persegi yang terletak di Cekungan Tarakan. Area Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan lokasi Cekungan Tarakan memiliki kumulatif produksi yang potensial. Di sekitar wilayah tersebut, Pertamina juga memiliki 4 wilayah kerja aktif di area Kaltara yaitu Pertamina EP Aset 5 di Bunyu, PHE Nunukan, JOB Pertamina – Medco EP Simenggaris, dan PHE East Ambalat.
Berdasarkan potensi yang dimiliki cekungan Tarakan di area Kaltara serta potensi bisnis terintegrasi dengan kilang Methanol, PLN, Jargas Kota Tarakan dan Bunyu serta pengembangan kawasan industri lain di Kaltara maka penambahan wilayah kerja di area Kaltara melalui Wilayah Kerja Maratua akan berpotensi menambah cadangan dan produksi serta memperkuat eksistensi Pertamina di Kaltara.