Riau, 16 Juli 2020 – Memulai wirausaha saat perlambatan ekonomi akibat pandemi, bagi kebanyakan orang bukan kondisi yang ideal. Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Prof. Rully Indrawan, memprediksi 70 persen UMKM di Indonesia menurun pendapatannya gegara pandemi.
Namun buat mereka yang kreatif melihat peluang, lincah beradaptasi, dan tak mudah patah arang, krisis tak jadi halangan dalam berwirausaha. Hal itu disampaikan Arya Dwi Paramita, Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), saat membuka ajang Kampuspreneur melalui aplikasi Zoom, Selasa (14/07).
"Pertamina punya perhatian besar pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Selama pandemi misalnya, kami memanfaatkan produk-produk UMKM mitra binaan untuk bantuan CSR senilai lebih dari tujuh milar rupiah. Kampuspreneur ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong kawan-kawan kampus khususnya di Universitas Islam Riau untuk berani berwirausaha, adaptif dan tahan banting," ujar Arya.
Lewat program kolaborasi Pertamina dengan Universitas Islam Riau (UIR) ini, lanjut Arya, mahasiswa dan mahasiswi UIR pertama diberi pembekalan mengenai kewirausahaan. Baik dari sisi motivasi, maupun dari sisi keilmuan berwirausaha. Selanjutnya, para entrepreneur kampus akan mendapat dukungan pendanaan dan mentoring untuk berwirausaha.
Senada dengan Arya, Wakil Rektor III UIR, Ir. H. Rosyadi, M.Si, dalam sambutannya mendorong mahasiswa dan mahasiswi UIR untuk berpartisipasi aktif dalam Kampuspreneur. "Mahasiswa mahasiswi mesti merubah pola pikir, menjadi pencipta lapangan kerja. Bukan lagi menjadi pencari lowongan kerja. Ini sudah dirintis UIR dengan mengadakan mata kuliah kewirausahaan bagi mahasiswa mahasiswi," kata Rosyadi.
Rangkaian Kampuspreneur dilaksanakan melalui pembekalan kelas webpreneur secara daring melalui aplikasi Zoom. Kemudian dilanjutkan kompetisi proposal bisnis wirausaha bagi mahasiswa mahasiswi. Proposal-proposal terbaik akan memperoleh bantuan pendanaan senilai 10 juta rupiah. Mereka juga akan mendapatkan mentoring selama dua bulan, untuk memastikan wirausahanya berjalan baik.
Pembekalan kelas webpreneur, diisi oleh narasumber pengusaha muda yang sukses merintis bisnis meski jatuh bangun, Danu Sofwan. Ia berbagi pengalaman merintis bisnis Raja Cendol dengan bermodalkan 300 ribu rupiah. Meski awalnya diremehkan, melalui berbagai tantangan, Danu sukses membangun bisnisnya hingga kini memiliki ratusan outlet.
Ari Pristiana Dewi, dosen Universitas Riau dan penulis buku, membagikan ilmu berwirausaha yang dapat diterapkan. Sehingga diharapkan para mahasiswa mahasiswi calon entrepreneur dapat membangun bisnis wirausaha dengan konsep yang matang.
Pembekalan kelas webpreneur diikuti hampir seratus peserta dari UIR. Para peserta antusias berinteraksi dengan narasumber. Mereka juga mendapat beragam hadiah berupa voucher produk Pertamax dari Pertamina.
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I selama tahun 2020 ini telah memberikan dukungan permodalan dan pembinaan wirausaha kepada 37 pelaku UMKM di Riau. Dana permodalan bergulir yang disalurkan bagi pelaku UMKM Riau mencapai nilai 2,2 miliar rupiah.**