Bojonegoro (19/07) - Krisis kesehatan yang tengah melanda dunia masih berlangsung hingga saat ini. Beberapa negara bahkan masih menghadapi tingginya angka penyebaran confirm corona pada fase pertama. Termasuk Indonesia yang saat ini mengalami peningkatan kasus confirm hariannya masih tinggi. Dan Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan penyebaran paling tinggi di Indonesia. Hal ini tentu membuat dampak ke berbagai sektor kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat yang mengalami guncangan cukup keras.
Menyikapi hal tersebut, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) sebagai KKKS yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur kembali memberi perhatian terhadap dampak pandemi ini dari sisi ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasinya dengan mengunjungi mitra binaan program pemberdayaan yang sudah berjalan. Meskipun sebelum ada pandemi PEPC secara rutin dan konsisten menjalankan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, di tengah situasi pandemic ini PEPC merasa perlu untuk meninjau kembali ke lapangan dengan melibatkan pihak eksternal melakukan kunjungan ke masyarakat binaan supaya dapat bersinergi lebih baik kedepannya.
Program CSR/ PPM ini sendiri sebenarnya telah diinisiasi oleh PEPC sejak sebelum pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru dimulai, salah satunya adalah program diversifikasi produk batik kepada 5 kelompok perajin batik yang telah dimulai sejak tahun 2014 yang lalu dan telah mampu mandiri hingga kini. Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi lainya yang telah berhasil meningkatkan mata pencaharian masyarakat di sekitar area operasi PEPC yaitu program budidaya ayam petelur. Program yang dimulai sejak tahun 2017 ini merupakan salah satu unit bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang hingga saat ini terus meningkat walaupun dalam situasi krisis ekonomi akibat pandemi ini. Terdapat 3 BUMDes yang menjadikan budidaya ayam petelur ini sebagai unit bisnisnya, yaitu; BUMDes Makmur Rejo di Desa Bandungrejo, BUMDes Bumi Makmur di Desa Dolokgede dan BUMDes Cakra Mandiri di Desa Kacangan. Budidaya ayam petelur menjadi pilihannya karena komoditas telur yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat banyak diminati pasar. Pesanan yang banyak serta produksi yang berjalan baik selama ini membuat anggota kelompok usaha ini bersyukur lantaran mereka bisa melalui krisis ekonomi dengan usaha budi daya ayam petelurnya.
Manager JTB Site Office & PGA PT Pertamina EP Cepu, Edy Purnomo saat mendampingi kunjungan pelaksanaan kegiatan CSR/ PPM di Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur pada Jumat (17/07) lalu menjelaskan bahwasannya program ini memiliki nilai yang strategis dalam memberikan support kepada masyarakat sekitar terlebih dalam situasi seperti ini. “Program ini sudah lama berjalan, namun kita ingin memberikan porsi perhatian yang lebih dalam pelaksanaan program ini terlebih situasi saat ini penting bagi kita untuk mendorong masyarakat agar bisa survive di tengah lesunya ekonomi global. Kita turut aktif berpartisipasi mewujudkan ketahanan ekonomi masayarakat sekitar dengan program CSR. Kita berharap dengan kunjungan ini bersama Pemda Bojonegoro kedepan dapat bersinergi lebih baik,” terangnya.
Dalam kegiatan peninjauan ini juga diikuti oleh perwakilan Pemda Bojonegoro antara lain Bappeda, Dinas Budpar, Dinas Peternakan dan perikanan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Pemdes Dolokgede, Pemdes Kacangan serta Babinsa & Babinkamtibmas Dolokgede. Adapun mitra binaan yang dikunjungi yakni Kelompok Perajin Batik Sekar Rinambat, Unit Usaha Budi Daya Ayam Petelur (Kapsitas 1500 ekor) di BUMDes Bumi Makmur, Unit Usaha Budi Daya Ayam Petelur (Kapasitas 2.500 ekor) di BUMDes Cakra Mandiri, yang seluruhnya berada di Kec Tambakrejo.
Sementara itu pihak Pemda Bojonegoro berharap setelah mengikuti kunjungan ini kedepannya dapat menyusun perumusan kebijakan pembanguan ekonomi secara partisipatif sehingga program pendanaan CSR/ PPM benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Bojonegoro dengan optimal.
Program CSR/PPM PEPC ini diakui telah memberi banyak manfaat bagi masyatakat di wilayah Bojonegoro. Apalagi dalam situasi pandemi ini, progrom yang telah lama berjalan ini mampu menggerakan perekonomian di simpul-simpul masyarakat desa. Sedikit banyak sudah membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas ekonomi sosial masyarakat.**