Jakarta – Berkiprah di bidang energi, PT Pertamina (Persero) menghadapi tantangan kondisi yang dinamis seperti pergerakan harga minyak dunia, pemanfaatan teknologi tinggi, hingga perubahan cuaca ekstrim yang berakibat pada proses produksi hingga distribusi energi ke pelosok nusantara. Salah satu kunci keberhasilan Pertamina adalah komitmen mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik untuk perusahaan maupun bagi Indonesia melalui kurikulum pendidikan Pertamina Corporate University.
Sebagai upaya peningkatan SDM dan inovasi proses pembelajaran nasional ini, Pertamina Corporate University menyelenggarakan konferensi pendidikan internasional bertajuk “Learning Innovation Summit 2018” di Jakarta.
“Learning Innovation Summit menandai lompatan penting dari upaya jangka panjang kami dalam menciptakan budaya belajar di perusahaan. "Learning" dan "innovation" selalu menjadi formula inti kesuksesan bisnis. Hal ini menunjukkan antusiasme dan aspirasi Pertamina, tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga menjadi pemimpin pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” jelas Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Nicke Widyawati.
Dalam pembukaannya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengungkapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan pemerataan pendidikan Indonesia diperlukan pemanfaatan teknologi informasi seperti online learning. Kegiatan Learning Summit ini diharapkan dapat menjadi wadah dialog antara sektor publik dan sektor swasta untuk mendorong peningkatan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hadir dalam konferensi antara lain Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dengan menggandeng start-up bidang pendidikan Ruangguru, Pertamina menghadirkan pandangan para pemangku kebijakan di dunia pendidikan dan pemimpin perusahaan global terkemuka sebagai panelis konferensi. Diantaranya, Associate Director European Foundation for Management Development (EFMD) Dr Martin Moehrle dan CEO Japan Cooperation Center Petroleum Tsuyoshi Nakai.
“Melalui konferensi ini, Pertamina berharap dapat berkontribusi lebih lanjut secara jangka panjang pada perkembangan proses pembelajaran di Indonesia baik dari segi korporasi maupun bagi masyarakat," tambah Nicke.
Pertamina Corporate University telah memperoleh akreditasi Corporate Learning Improvement Process (CLIP) dari European Foundation for Management Development (EFMD). Perseroan menjadi corporate university pertama di Asia yang memperoleh penghargaan ini, mencerminkan semangat Pertamina dalam pengembangan SDM guna mencapai misi perusahaan.