Jakarta, 20 Juni 2021 – PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan UMK membina puluhan ribu usaha mikro dan kecil (UMK) dari berbagai sektor. Salah satu di antaranya adalah sektor peternakan. Bahkan beberapa binaan Pertamina di sektor ini menjadi peluang usaha strategis di Indonesia dengan skala yang cukup besar.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina sendiri hingga saat ini telah membina lebih dari 4.400 UMK di sektor peternakan. Tidak hanya sapi, melainkan juga peternakan ayam, bebek, kambing, dan hewan ternak potensial lainnya. Beberapa binaan Pertamina di sektor peternakan juga tengah mengembangkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas dan listrik.
“Pertamina memberikan pinjaman modal usaha kepada kelompok peternak terdiri dari 206 anggota yang tersebar di Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Samarinda, Paser, dan Balikpapan dimana kelompok tersebut merupakan mitra dari Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ). Selain itu juga memberikan pembinaan dan pendampingan agar usaha mereka terus berkembang,” imbuhnya.
Pemanfaatan kotoran sapi peternakan tersebut kemudian diolah menjadi biogas untuk disalurkan ke rumah-rumah warga dan dipakai untuk keperluan sehari-hari warga Desa Tani Bakti, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain itu terdapat peternakan sapi yang berada di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa tersebut menjadi cikal bakal bagi lebih dari 500 peternak sapi menghasilkan 8.400 liter susu sapi per hari yang dipasok ke beberapa perusahaan industri susu besar di Indonesia.
Di balik keberhasilan desa Glagaharjo menjadi sentra penghasil susu terbesar tersebut, ada satu tokoh inspiratif yang menjadi penggerak bagi peternak lainnya. Ialah dokter hewan yang lahir dan besar dari daerah tempatan bernama Daud Suroto. Pria berusia 54 tahun tersebut mengaku telah berusaha mengembangkan sentra susu sapi Glagaharjo sejak tahun 1993.
“Sebelumnya para peternak sapi hanya menggantungkan penghasilannya dari penjualan sapi potong, padahal penjualan tersebut sifatnya musiman, seperti pada hari raya qurban atau Idul Adha. Untuk itu saya ajak untuk beralih menjadi peternak susu sapi,” ungkap Daud yang juga penerima juara 1 Local Hero Award 2020 dari Pertamina tersebut.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) poin 8 melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.