Kendal, 3 Mei 2021 – Sebagai bukti nyata peningkatan ekonomi Desa, Pertashop di desa Tegorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mampu menyalurkan sebanyak rata-rata 2.000 liter BBM jenis produk Pertamax setiap harinya. Hal ini diungkapkan Kepala Desa Tegorejo, Udiyono, saat kunjungan Menteri BUMN, Erick Thohir pada Sabtu (1/5).
“Rata-rata per bulan dapat menghasilkan keuntungan bersih Rp 25 juta dari penjualan sekitar 2.000 liter per hari, jumlah tersebut dibagi rata antara desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pengelola,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian dari Pertashop tersebut.
“Alhamdulillah, dengan penyaluran dari Pertashop ini sebanyak 2.000 liter per hari, rakyat mendapat penghematan BBM serta membuka lapangan kerja,” ungkap Erick.
Tinjauan Pertashop yang dilakukan memiliki banyak harapan kedepannya. Dengan harga dan kualitas yang sama dengan BBM yang dijual di SPBU, Pertamina berharap Pertashop dapat menjadi jawaban untuk pemerataan distribusi energi yang akan memberikan multiplier effect bagi perkembangan ekonomi di pedesaan.
Tidak hanya menjual BBM saja, Pertashop juga dapat menjual Bright Gas 5,5 Kg, Pelumas Pertamina dan produk barang/jasa lainnya.
Pertamina juga membuka kesempatan bekerja sama bagi seluruh pihak yang memenuhi persyaratan untuk dapat membantu meningkatkan perekonomian desanya melalui Pertashop. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui info lebih lengkap terkait Pertashop dapat menghubungi layanan Pertamina Call Center 135 atau website di ptm.id/pertashop.
Pertashop merupakan program dari Pertamina yang membuka kesempatan bagi wilayah-wilayah yang jauh dari lembaga penyalur Pertamina seperti SPBU untuk membuka akses energi kepada warga sekitarnya. Program ini selaras dengan program One Village One Outlet (OVOO) Pertamina yang memastikan di setiap desa memiliki satu lembaga penyalur Pertamina untuk menyalurkan energi ke pelosok negeri.
Saat ini, sudah dan siap beroperasi sebanyak 1.670 unit Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, dan untuk 2021, ditargetkan sebanyak 10 ribu Pertashop baru sudah dapat beroperasi, termasuk didalamnya 1.000 Pertashop di Pesantren
“Kesempatan untuk membangun Pertashop masih terbuka lebar, kami mengajak para pengusaha, investor, pemerintah daerah, pengelola pondok pesantren dan siapapun untuk bersama dengan Pertamina dan Pemerintah mewujudkan kemandirian energi dan ekonomi,” pungkas Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna yang turut hadir pada kunjungan tersebut.