Dumai, 21 April 2020 – Pertamina meningkatkan penjualan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Program Kemitraan (PK) Pertamina berupa pesanan dalam jumlah besar tepat di Hari Kartini, Selasa (21/4). UMKM yang mendapatkan pesanan tersebut adalah Rumah Makan Bunda yang dikelola oleh wiraswasta perempuan bernama Rahmawati (39 tahun) atau biasa dipanggil Wati. Rumah makan ini berada di Jalan Cempedak, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, Provinsi Riau.
“Alhamdulillah di tengah masa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019 atau virus Corona 2019 ini, saya menerima pesanan seribu paket makan siang dari Pertamina yang peruntukannya untuk dibagikan kepada tenaga medis di Kota Dumai,” ungkap perempuan yang biasa disapa Wati.
Wati mengaku saat ini merupakan masa paceklik bagi para pelaku usaha, di mana orang-orang dihimbau untuk tidak keluar rumah sehingga pergerakan ekonomi pun semakin melambat. Hal itu menyebabkan penjualannya semakin menurun. Di masa normal (bukan masa Covid-19), penjualannya meningkat, dari yang semula penjualan harian sebesar Rp 2 juta, kini bisa mencapai Rp 5 juta per hari sejak menjadi mitra binaan PK Pertamina.
“Sempat muncul kekhawatiran tersendiri. Akan tetapi berkat adanya pesanan dari Pertamina ini saya merasa usaha saya diperhatikan hingga saya menjadi termotivasi kembali dan lebih bersemangat,” tambah Rahmawati.
Ia pun mengaku senang karena produk jualannya dijadikan sebagai bentuk bantuan atau apresiasi kepada tenaga medis yang menangani Covid-19 di Hari Kartini.
“Ada kebanggaan tersendiri, semoga bisa bermanfaat dan memberikan motivasi kepada para tenaga medis dalam penanganan Covid-19,” ungkap pemilik usaha Rumah Makan Bunda.
Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Refinery Unit (RU) II Pertamina Brasto Galih Nugroho menjelaskan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kepada mitra binaan dalam PK yang dijalankan Pertamina.
“Kami berusaha memberikan motivasi kepada pengusaha yang kami bina agar dapat terus bertahan menghadapi kesulitan ekonomi di masa pandemi Covid-19,” imbuh Brasto.
Ia menjelaskan PK merupakan program pengembangan usaha mikro dan usaha kecil berupa pinjaman atau pembiayaan modal usaha dengan biaya jasa administrasi keuangan atau marjin penjualan setara 3% dari pinjaman atau pembiayaan per tahun.
“Pembelian dalam jumlah banyak yang kami lakukan kali ini adalah sebagai salah satu bentuk pembinaan yang kami lakukan. Pembinaan lain adalah melalui pelatihan, pameran dan pendampingan lain bagi mitra binaan yang terpilih sesuai peraturan yang berlaku,” rincinya.
Brasto menyampaikan bagi pelaku usaha mikro dan kecil lainnya yang tertarik mengikuti PK Pertamina bisa menghubungi sekretariat Program Kemitraan di kantor Communication, Relations & CSR Pertamina RU II Dumai atau Rumah Kreatif BUMN Dumai, Jl. Putri Tujuh, Kota Dumai atau melalui Contact Center Pertamina di nomor 135.
“Syaratnya adalah memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan, omzet atau pendapatan kotor tidak melebihi Rp 2,5 milyar per tahun, asset tidak melebihi Rp 500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), serta tidak sedang menerima pinjaman dari bank atau BUMN lain,” tutup Brasto.