SEMARANG, 20 Desember 2018 – Sebagai bentuk pengawasan dan antisipasi kecukupan pasokan dan penyaluran BBM dan LPG saat perayaan hari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja langsung ke Terminal BBM Semarang Group milik PT Pertamina (Persero). Menteri ESDM yang didampingi oleh Direktur BBM BPH Migas, Patuan Alfon, dan Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid, memberikan arahan kepada seluruh jajaran Pertamina untuk memastikan pasokan BBM dan LPG demi kelancaran hari raya Natal dan tahun baru 2019.
“Saya menginstruksikan kepada jajaran BPH migas dan Pertamina untuk dapat melayani sepenuhnya kebutuhan BBM dan LPG kepada masyarakat jelang hari raya Natal ini. Penuhi semua kebutuhan masyarakat, jangan sampai ada kekurangan,” jelas Jonan.
Seiring dengan banyaknya aktivitas bepergian pada masa libur Natal dan Tahun Baru, Jonan memastikan Pemerintah akan menambah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) agar masyakarat dapat berlibur dengan nyaman. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penambahan volume BBM tersebut akan difokuskan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada jalur yang biasa dilalui masyarakat untuk berlibur, pintu masuk dan keluar jalan tol serta daerah tujuan wisata.
"Berdasarkan realisasi tahun lalu kenaikan konsumsi BBM sekitar 8 persen. Tahun ini bisa lebih tinggi. Jadi pasokan akan ditambah, disesuaikan. Namun, untuk BBM solar konsumsi trennya turun karena kegiatan industri pada periode itu juga turun. Wilayah yang volumenya naik biasanya fokusnya pintu masuk dan keluar jalan tol, sekarang tol Trans Jawa sudah selesai, volume BBM di pintu masuk dan keluarnya ditambah, kami yakin selama Natal dan Tahun Baru banyak orang bepergian melalui jalan Tol Trans Jawa," tambah Jonan.
Untuk memperkuat ketahanan distribusi BBM dan LPG, Pemerintah menugaskan Pertamina untuk mengamankan supply BBM & LPG di Terminal BBM dan Depot LPG Pertamina, memperkuat layanan BBM & LPG di lembaga penyalur serta memberikan layanan BBM dan LPG di tempat yang rawan dengan kepadatan.
“Untuk BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) di Jawa Tengah kami siagakan tambahan stock 11 % dari rata-rata normal per hari 10.561 KL yang naik menjadi 11.754KL. Dan untuk konsumsi LPG di wilayah Jateng kami menyiagakan tambahan stock 10% menjadi 3,511 MT di banding rata-rata normal per hari yaitu 3,206 MT," jelas Mas’ud Khamid, Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) yang hadir mendampingi Menteri Jonan pada kesempatan tersebut.
“Jenis BBM Avtur juga kami siagakan tambahan stok 7% dari rata-rata konsumsi normal yaitu dari 480 KL menjadi 514 KL, untuk mengantisipasi padatnya penerbangan di bandara Jawa Tengah dan DIY selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2019. Namun untuk produk jenis Gasoil di wilayah Jateng diprediksi turun 5% dari rata-rata harian sebesar 6.059 KL menjadi 5.778 KL, karena adanya pembatasan operasional angkutan barang dan penurunan kegiatan angkutan industry,” tambah Mas’ud.
Pertamina juga menyiapkan beberapa fasilitas alternatif tempat pengisian BBM agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses mengisi BBM untuk kendaraannya selama mudik dan berwisata yaitu dengan menempatkan 12 titik kiosk pertamax di ruas tol yang dilengkapi dengan mobile dispenser dan BBM Kemasan. Fasilitas ini akan disebar di beberapa jalur mudik regular, ruas tol serta di jalur wisata yang rawan dengan kepadatan.
Sebagai contoh di Jawa Tengah disiapkan 32 SPBU Kantong dan 23 SPPBE Kantong di jalur pemudik regular (non tol) dan di jalur wisata. Mobile Storage/SPBU Kantong ini disiapkan guna memperpendek jarak dan waktu tempuh mobil tangki menuju titik lokasi SPBU untuk memenuhi kebutuhan suplai.
Sebagai informasi pada masa Natal dan Tahun Baru lalu wilayah Jawa Tengah belum memiliki ruas tol Solo – Kertosono , pada tahun ini jalur toll operasional fungsional (Pemalang – Semarang s.d Ngawi) akan dioperasikan oleh Pemerintah. Untuk memastikan konsumen mendapatkan kemudahan dalam memperoleh BBM dan LPG. Pertamina terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, BUJT serta Polda Jateng dan DIY dalam menentukan titik-titik lokasi fasilitas Kiosk dan SPBU Kantong.**