Jakarta, 1 Mei 2021 - Minuman khas Sunda berbahan rempah-rempah yaitu bandrek, masih menjadi salah satu minuman favorit masyarakat sejak zaman kolonial Belanda. Selain untuk menghangatkan tubuh, minuman berbahan dasar jahe merah ini juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Hal inilah yang membuat Rini Mulasari melihat peluang pasar bandrek di Negeri Kincir Angin.
Berawal dari kecintaannya akan racikan minuman olahan rempah-rempah khas Indonesia, Rini memulai usaha Cailate di kampung halamannya, yaitu Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada tahun 2018. Rini menyadari, bahwa proses mengolah rempah-rempah menjadi minuman cukup memakan waktu, sehingga ia ingin menghadirkan minuman rempah-rempah yang sehat sekaligus praktis, yang dapat di kemas menjadi minuman siap seduh dan siap minum.
“Saya ingin mengembangkan minuman rempah-rempah khas Indonesia yang banyak manfaat bagi kesehatan. Namun karena proses mengolahnya cukup memakan waktu, kami hadirkan yang lebih praktis. Sehingga minuman sehat ini juga dapat dibawa-bawa jika berpergian. Tinggal seduh air panas, ada juga yang bisa langsung di minum,” ungkapnya.
Bersama tiga orang karyawan yang membantunya mulai dari proses produksi, administrasi, dan pengemasan produk, Rini mengembangkan dua varian produk minuman rempah-rempah, yakni bandrek dan kunyit asam. Masing-masing varian memiliki target pasar yang spesifik. Untuk bandrek, Rini menyasar pria dan wanita usia 30 tahun ke atas. Sedangkan untuk kunyit asam, Rini menyasar wanita yang sudah datang bulan.
Dengan semangat untuk terus mengembangkan usahanya, tahun 2021 ini Rini mendaftarkan Cailate untuk menjadi mitra binaan Pertamina. Rini menjelaskan, sejak bergabung sebagai mitra binaan Pertamina, pemasaran produknya berkembang pesat. Tidak hanya di kenal di Sumedang, produk bandrek andalannya kini sudah dipasarkan hingga ke berbagai kota di wilayah Jawa Barat hingga mancanegara seperti Belanda. Cailate juga melakukan kerja sama dengan toko oleh-oleh, kafe, restoran, serta melalui sistem re-seller. Produk-produk Cailate juga kini dapat ditemukan secara online dan melalui e-commerce. Cailate dapat meraup omzet hingga 10 juta rupiah per bulan.
“Banyak manfaat yang kami dapat setelah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina. Ke depan kami akan fokus untuk mulai mengekspor produk ke berbagai negara termasuk Belanda. Sehingga minuman lokal khas Indonesia, dapat lebih dikenal oleh dunia dan mampu bersaing dengan produk minuman luar lainnya,” ujarnya.
Melalui program kemitraan, PT Pertamina (Pesero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat turut berkontribusi mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memanfaatkan potensi rempah-rempah nusantara seperti Cailate, untuk dibina dan didampingi hingga menjadi UKM naik kelas dan menghasilkan produk maupun olahan rempah yang bermutu tinggi dengan kualitas ekspor.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, Pertamina akan terus mendukung pengembangan produk-produk lokal agar lebih mendunia, termasuk juga pemanfaatan rempah-rempah yang melimpah di Indonesia.
"Jika UKM naik kelas, maka diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect yaitu terciptanya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi," pungkas Eko.
Eko menilai dengan cara ini Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mita binaan Pertamina dapat di cek pada https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan.