Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Pertamina tambah zona verifikasi daerah terdampak ceceran minyak Teluk Balikpapan. Penambahan zona verifikasi ini merupakan hasil diskusi pembahasan grand strategy penanganan ceceran minyak Teluk Balikpapan dipimpin langsung oleh Bupati PPU Yusran Aspar dan dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Kab. PPU Tohar dan perwakilan Pertamina, Jumat (13/4).
Sebelumnya, Kabupaten PPU berada di zona verifikasi 4 yang hanya melingkupi Kecamatan Penajam sementara 3 zona lainnya berada di wilayah Kota Balikpapan. Berdasarkan masukan dari dinas terkait, akhirnya diputuskan untuk menambah zona 5 yang terdiri dari beberapa wilayah tambahan di Kecamatan Penajam dan penambahan Kecamatan Sepaku yang sebelumnya belum masuk ke daftar verifikasi.
Manager HSE Refinery Pertamina J. Prihartanto saat berdiskusi dengan Bupati PPU menyatakan salah satu tujuan diadakannya diskusi ini adalah untuk kembali memetakan sebaran daerah terdampak ceceran yang mungkin belum termonitor oleh pihak Pertamina. Dengan demikian, grand strategy yang dijalankan dapat langsung menyentuh seluruh wilayah terdampak di Kabupaten PPU.
“ini merupakan wujud komitmen kami terhadap penyelesaian ceceran minyak. Dukungan pemerintah daerah menjadi hal yang penting salah satunya untuk memetakan daerah terdampak”, ujar Prihartanto.
Lebih lanjut Prihartanto menjelaskan, Grand Strategy yang dicanangkan terdiri dari 3 tahapan. Yang pertama adalah verifikasi kondisi awal, dilanjutkan dengan strategi pembersihan dan kemudian dilakukan kembali verifikasi pasca pembersihan. Dalam bertugas, tim akan menggunakan score card yang nantinya akan ditandatangai apabila telah disepakati oleh semua anggota tim. Beberapa aspek yang ditinjau adalah pengamatan secara visual, persentase kebersihan dan dilengkapi dengan kolom tindak lanjut.
Menanggapi diskusi yang dilaksanakan hari ini, Sekretaris Daerah Kabupaten PPUT Tohar menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan kepada Pertamina guna mempercepat pemulihan pasca ceceran minyak. Bahkan, pihak pemerintah Kabupaten PPU telah membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa elemen terkait di antaranya Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan hingga para Lurah dari daerah terdampak. secara garis besar, tim yang dibentuk terdiri dari dua bidang yakni tim penanggulangan bidang perikanan yang bertugas untuk mengidentifikasi masayarakt terdampak di usaha perikanan (tambak, keramba apung, nelayan) dan tim penanggulangan bidang lingkungan yang bertugas mengidentifikasi usaha masyarakat bidang lingkungan maupun ekologi yang terdampak.
“Kejadian ini merupakan musibah. Yang penting sekarang adalah tindak lanjut penyelesaian masalah. Harapan saya tim verifikasi dari Pertamina bersama-sama dengan tim yang telah kami bentuk dapat segera terjun ke lapangan”, ujar Tohar.
Di sisi lain Bupati PPU menyampaikan harapannya agar upaya Pertamina dalam menanggulangi permasalahan ini dapat dibarengi pula dengan implementasi program CSR khususnya dalam aspek peningkatan kapasitas masyarakat.