JAKARTA – PT Pertamina (Persero) hari ini mulai pengapalan (lifting) perdana Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Iran ke Indonesia. Pengapalan perdana ditandai dengan bersandarnya kapal Pertamina Gas 2 di Asaluyeh, Iran untuk mengangkut 44.0000 metrik ton (MT) LPG, sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara PT Pertamina dengan National Iranian Oil Company (NIOC).
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan pengapalan perdana ini menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana telah terelasisasi kerjasama migas antara Indonesia dan Iran. “Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Head of Agreement (HoA) dalam rangka jual beli LPG untuk tahun 2016 dan 2017 dengan total volume 600.000 MT, yang ditandatangani Pertamina dan NIOC pada akhir Mei lalu,”jelas Wianda.
Wianda menambahkan pembelian LPG refrigerated dari NIOC ditargetkan tiba di Indonesia pada minggu ke-2 Oktober dan akan dibongkar di Terminal LPG Kalbut, Situbondo, Jawa Timur. Pada tahun 2016 ini dijadwalkan pengiriman kargo dari Iran sebanyak dua kali, sedangakan pada tahun 2017 akan dikirimkan 12 kargo sehingga total volume mencapai 600.000 MT.
Pertamina melakukan pembelian LPG ke Iran seiring dengan peningkatan konsumsi LPG, dimana pada tahun 2016 mencapai 7,5 juta MT atau meningkat sekitar 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasokan dari Iran ini diharapkan akan meningkatkan ketahanan pasokan LPG nasional