JAKARTA – Konsumsi Pertamax dan Pertalite tetap menjadi penopang utama peningkatan penyaluran BBM kepada masyarakat yang pada tanggal 4 Juli lalu konsumsinya mencapai 122% terhadap rata-rata penyaluran harian normal.
Pada periode tersebut, konsumsi Premium mencapai 73.329 KL atau 104% terhadap rata-rata penyaluran harian normal. Jika dihitung dari awal masa Satgas, penyaluran Premium hanya 91% dari rata-rata harian normal, bahkan jika dibandingkan dengan periode Satgas tahun lalu konsumsi Premium semakin ciut, yaitu 78%.
Adapun penyaluran Biosolar masih berada jauh di bawah normal yaitu sebanyak 16.704 KL atau 47%. Untuk periode Satgas konsumsi Biosolar kini sekitar 100% terhadap rata-rata penyaluran harian normal.
Konsumsi Pertamax melonjak hingga 18.094 KL atau 161% terhadap penyaluran normalnya. Dengan konsumsi tersebut, rata-rata penyaluran hingga H-2 adalah 122% terhadap harian normal dan lebih tinggi 81% dari penyaluran pada periode Satgas tahun lalu.
Hal serupa terjadi pada Pertalite yang mencapai 17.564 KL atau 175% terhadap rata-rata penyaluran harian normal 2016. Bahan bakar varian baru ini tersalurkan 34% di atas rata-rata harian normal.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina terus melakukan pemantauan penyaluran BBM kepada masyarakat pemudik. Menurut dia, ketersediaan bahan bakar di tengah kemacetan parah yang mendera pemudik merupakan faktor dominan bagi kelancaran proses mudik ke kampung halaman.
Berbagai langkah antisipatif dan juga terobosan-terobosan untuk menjamin kelancaran pasokan BBM telah dilakukan oleh Pertamina bekerjasama dengan Kepolisian hingga Badan Pengelola Jalan Tol. Terobosan-terobosan yang telah dilakukan meliputi pelaksanaan penyisiran dengan menggunakan enam mobil pick up yang membawa drum-drum berisi 1,5KL Pertalite dan Dexlite, serta Pertamax Series kemasan, pengerahan motorist yang membawa 40 liter Pertamax Series untuk diantar ke lokasi pemudik yang kehabisan BBM.
Selain itu, Pertamina menambah jumlah kiosk Pertamax menjadi 10 kiosk yang juga menyediakan Pertamax Series kemasan. Terakhir, Pertamina kini mengirimkan 3 unit tanki Premium yang dilengkapi nozzle dengan pengawalan Kepolisian menjangkau para pemudik.
“Langkah-langkah terobosan ini merupakan inisiatif Pertamina untuk melayani masyarakat pemudik. Tentu saja kami dengan penuh empati memohon maaf apabila masih banyak terjadi ketidaksempurnaan di lapangan karena memang situasinya cukup rumit terkait dengan kemacetan parah di beberapa titik jaur mudik. Namun, kami bertekad untuk terus melakukan upaya terbaik,” ungkapnya.