JAKARTA - Tingkat penyerapan operasi pasar Elpiji 12kg di Jawa Bagian Barat relatif rendah yang mencerminkan pasokan Elpiji 12kg kepada masyarakat, terutama di wilayah tersebut masih mencukupi.
Pada operasi pasar pertama yang digelar di Jabodetabek pada 14 Juni 2013, Pertamina melalui 57 agen resmi menyediakan sebanyak 3.500 tabung Elpiji 12kg. Operasi pasar tersebut hanya terjual 410 tabung atau sekitar 12%.
Operasi pasar dilanjutkan pada 15 Juni dalam skala lebih besar, di mana dialokasikan sebanyak 12.500 tabung Elpiji 12kg, masing-masing 3.500 tabung di Jabodetabek dan 9.000 tabung di daerah non Jabodetabek dengan melibatkan sekitar 130 agen. Dari total tabung yang disediakan tersebut, sekitar 6.500 tabung terjual atau 52%.
Adapun, dalam operasi pasar yang dilaksanakan pada 16 Juni, yang melibatkan 63 agen hanya sekitar 2.700 tabung yang terjual dari total 8.200 tabung yang disediakan atau sekitar 33%. Kenyataan ini sekali lagi menunjukkan bahwa sebenarnya kebutuhan masyarakat selama ini telah tercukupi, karena sifat komiditas Elpiji sangat berbeda dibandingkan dengan komoditas bahan kebutuhan pokok, seperti beras atau minyak goreng.
Jika ada operasi pasar minyak goreng atau beras, biasanya tingkat penyerapan masyarakat masih tetap tinggi karena keduanya bisa disimpan. Lain halnya dengan Elpiji, jika belum habis maka masyarakat tidak akan membeli karena tidak ada tabung yang akan ditukarkan.
Pertamina mengharapkan masyarakat untuk berusaha membeli di Agen terdekat jika masih ada pengecer yang tetap menjual dengan harga tinggi, dan selanjutnya melaporkannya kepada Pertamina melalui Kontak Pertamina 500000 (GSM: 021-500000) dan sms ke 0815-9-500000 atau langsung kepada pihak yang berwajib jika ada tindak penyelewengan. Pertamina akan meminta para Agen untuk tidak lagi melayani para penyalur/pengecer yang terbukti menjual dengan harga di luar kewajaran.