Pali, 23 Juli 2021 – Pertamina EP Pendopo Field (PEP Pendopo Field) yang merupakan bagian dari Zona 4 Regional Sumatra Subholding Uptream mengajak petani di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) untuk bertani dengan cara yang lebih sehat dan ramah lingkungan secara berkelanjutan. Ajakan ini diwujudkan dalam bentuk memberikan pelatihan dasar pertanian bagi para petani PALI. Mengusung tema Ekologi Tanah dan Pengelolaan Ekosistem Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB), Pelatihan digelar sejak Kamis (8/7) hingga Senin (12/7).
Bertempat di Aula Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) Komperta Pendopo, pelatihan disiisi dengan pemaparan materi pelatihan, diskusi, dan ditutup dengan praktik lapangan. Pelatihan ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, sejalan dengan arahan Satgas COVID-19 Kabupaten PALI.
Dalam pelaksanaannya, PEP Pendopo Field menggandeng LSM Cerita Rindang Indah Organik Sejahtera (CARIOS). Pemateri pelatihan diisi langsung oleh Ketua LSM CARIOS, Ir. Alik Sutaryat. Alik Sutaryat berharap pelatihan ini mampu menggerakkan para petani untuk mengubah pola bercocok tanam menjadi pertanian yang sehat ramah lingkungan. Alik menjelaskan bahwa kuncinya adalah pengelolaan ekosistem dan penggunaan pupuk organik yang dibuat sendiri oleh para petani, sehingga petani bisa survive bertani secara organik tanpa bergantung kepada pupuk kimia.
“Keberhasilan petani ada di tangan petani sendiri. Mengubah pertanian menjadi lebih sehat berarti memberikan kehidupan masyarakat menjadi lebih sehat,” papar Alik.
Selain LSM CARIOS, PEP Pendopo turut mengundang Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Talang Ubi, Kabupaten PALI. Mewakili BPP, Paiman menuturkan bahwa pelatihan ini merupakan pembelajaran penting dan berharga bagi petani. “Kita bisa menentukan pola bertani yang lebih baik lagi demi meningkatkan kuantitas dan kualitas, khususnya komoditas petani padi,” tutur Paiman.
Praktik pelatihan menekankan pada pembuatan pupuk organik berbahan dasar yang mudah ditemui di lingkungan masyarakat, seperti kotoran hewan dan beberapa tumbuhan yang difermentasi. Pelatihan ini mengajarkan langsung praktik pembuatan pupuk cair yang terbuat dari Mikro Organisme Lokal (MOL) hasil fermentasi bonggol dan buah pisang. Selain itu, bahan pupuk organik juga bisa bersumber dari jenis keong mas—yang umumnya dikenal sebagai hama padi, buah maja, sisa nasi, dan bahan organik lainnya.
“Salah satu keuntungan kita membuat pupuk alami, biayanya lebih ekonomis dibandingkan dengan membeli pupuk kimia di pasaran,” terang Alik.
Selain pola pertanian padi organik, PSRLB dapat dipraktikkan pada pola tanam sayuran organik dan TOGA (Taman Obat Keluarga). TOGA dapat ditanam di pekarangan rumah dan dijadikan obat herbal berkhasiat. Pengenalan ragam jenis tanaman obat diharapkan dapat memberikan kesadaran untuk mengonsumsi obat-obatan alami.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan petani di Kabupaten PALI dapat menerapkan pola pertanian ramah lingkungan dan sehat. Harapan ke depan semoga Kabupaten PALI bisa menjadi lumbung padi Sumatera Selatan dan percontohan untuk daerah-daerah lain,” ujar Bambang salah satu peserta pelatihan.
Program PSLRB berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni tujuan ke 3 kesehatan yang baik dan kesejahteraan, tujuan ke 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan ke 13 penanganan perubahan iklim, serta tujuan ke 17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Pertamina Pendopo terus berupaya agar desa-desa binaannya mampu berperan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. (WDA)