Jayapura, 23 Maret 2019 – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku - Papua kembali menggelar pelayanan pangkalan tanggap darurat minyak tanah sebanyak 2 kiloliter pada Jumat (22/3) di BTN Sosial dan BTN Kolam, Sentani. Pengaktifan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan minyak tanah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) pada wilayah-wilayah sulit dijangkau masyarakat akibat dampak banjir.
"Pasca bencana banjir bandang Sentani hingga Jumat (22/3), Pertamina telah menyalurkan 5 kiloliter minyak tanah melalui pangkalan tanggap darurat minyak tanah yang tersebar di titik BTN Sosial, BTN Kolam, Yahim, dan Doyo Bambar," ucap Brasto Galih Nugroho, Unit Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII.
“Disamping pengaktifan pangkalan tanggap darurat minyak tanah tersebut, penyaluran minyak tanah untuk pangkalan minyak tanah eksisting di medan yang sulit tetap kami tempuh demi memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya. Brasto mencontohkan bahwa penyaluran minyak tanah untuk wilayah Kertosari harus melalui proses khusus (overtapping) dikarenakan jembatan yang rusak. Proses yang dilakukan tersebut adalah memindahkan isi mobil tangki ke mobil tangki lainnya menggunakan selang khusus yang berada di seberang jembatan yang rusak. Hal ini dilakukan agar jembatan tetap aman untuk dilalui mengingat beban mobil tangki dalam kondisi penuh akan merusak jembatan darurat yang dibuat oleh warga sekitar.
“Penyaluran overtapping harus ditempuh agar Pertamina dapat menyalurkan minyak tanah ke wilayah yang sulit untuk ditembus,” jelas Brasto.
Brasto menjelaskan bahwa proses overtapping untuk penyaluran minyak tanah di Kertosari tersebut sudah tidak dilakukan terhitung mulai Jumat (22/3).
“Hal ini dikarenakan penyaluran minyak tanah ke Kertosari sudah dapat dilakukan dengan cara normal,” tutup Brasto.