JAKARTA - Mulai Februari 2018, pemerintah akan memberlakukan sistem baru penyaluran LPG subsidi 3 kg agar tepat sasaran. Pertamina sebagai BUMN yang melayani energi selama ini mendukung upaya tersebut1 sesuai penugasan yang diberikan.
Hal tesebut diungkapkan External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita di hadapan awak media nasional, di Jakarta, pada Jumat (6/10/2017).
Menurut Arya, Pertamina akan melakukan berbagai upaya untuk mendukung program tersebut. Salah satunya adalah memastikan ketersediaan LPG jenis lainnya di pasaran sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak masuk dalam target program. "Selain berbagai upaya di atas, dibutuhkan kesadaran dari masyarakat mampu untuk menggunakan LPG non subsidi," tegasnya.
Arya menjelaskan, nantinya bantuan subsidi pemerintah melalui LPG 3 kg hanya akan diberikan kepada rumah tangga miskin, masyarakat rentan miskin dan usaha mikro berdasarkan basis data terpadu yang dikeluarkan Kementerian Sosial.
"Kriteria rumah tangga miskin adalah mereka yang tingkat kesejahteraanya 40% terendah. Yaitu, keluarga dengan pendapatan Rp 350 ribu/per kapita/bulan serta dinding dan lantai rumah tidak permanen. Sedangkan untuk kriteria pengusaha mikro adalah mereka yang termasuk dalam kategori belum bankable," paparnya.
Dengan mekanisme penyaluran LPG subsidi 3 kg yang sesuai dengan data dan kriteria yang sudah jelas tersebut, diharapkan penyaluran subsidi benar-benar tepat sasaran.
Arya juga mengatakan, masyarakat mampu yang selama ini masih menggunakan LPG bersubsidi agar segera beralih ke produk non subsidi. "Kami sudah menyiapkan produk Bright Gas 5,5 kg yang sudah tersebar di seluruh indonesia. Bahkan untuk memudahkan masyarakat memperoleh Bright Gas, kami juga menyiapkan layanan antar jemput dengan cara menghubungi Pertamina Contact Center 1500 000," tukasnya.
Produk Bright Gas ini memiliki banyak keunggulan. Yaitu, dari segi safety jelas lebih aman karena dilengkapi dengan tabung yang menggunakan katup ganda DSVS (Double Spindle Valve System) sehingga 2 kali lebih aman, kemasan yang menarik, serta ringan sehingga mudah dibawa ke mana-mana. "Dan yang terpenting, masyarakat mampu tidak lagi menggunakan produk LPG bersubsidi yang memang hanya untuk masyarakat tidak mampu," pungkas Arya.*Kuntoro.