Jakarta – PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dan merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKKMIGAS mempunyai tugas untuk mendukung pencapaian produksi nasional. Misi Pertamina EP yang selalu memperhatikan aspek sosial di setiap lingkungan kerja membuahkan dua penghargaan di ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2018 yang dilaksanakan di Hotel JS Luansa Hotel, Kamis, (06/09).
Dua penghargaan yang didapatkan antara lain yaitu Kategori Gold dalam kontribusi SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) yang diterima oleh Field Tambun melalui program “Pengembangan Budidaya Rumput Laut Sistem Polikultur di Desa Tambak Sari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang”. Sementara penghargaan lainnya diraih Field Poleng, yaitu Kategori Silver dalam kontribusi pencapaian SDGs 5(Kesetaran Gender) dengan program “Mbok Duodo: Memetik Pundi-Pundi dari Pekarangan Rumah”.
Field Manager Tambun, Ceppy Agung Kurniawan menjelaskan bahwa program CSR yang dimulai sejak tahun 2012 di lokasinya ini sudah menciptakan lapangan kerja baru bagi 100 keluarga di lokasi tersebut. Selain produk dari rumput laut yang menjadi unggulan, program ini juga bisa berdampak pada bidang lainnya yaitu peternakan ikan bandeng.
"Ternyata dalam budidaya rumput laut, memang diperlukan predator untuk memakan jamur di rumput laut tersebut. Jadi ada semacam simbiosis mutualisame diantara dua kegiatan ini," terangnya.
Beliau menjelaskan bahwa selain produk makanan dari rumput laut, dalam kegiatan CSR ini produk rumput laut yang tidak bisa dipasarkan juga diberdayakan lagi menjadi pakan ternak bandeng.
"Akhir Agustus lalu, kami memberikan alat untuk menunjang kegiatan ini. Diharapkan dengan alat ini, hasil pakan bandeng yang dihasilkan bisa didistribusikan di Pantura, Karawang dan Indramayu," jelasnya.
Sementara itu, Field Manager Poleng Andri Haribowo menjelaskan bahwa program CSR yang dilaksanakan di Desa Duodo ini baru berjalan sejak tahun 2017 lalu. Kegiatan kelompok wanita ini antara lain berupa program pengolahan pangan yang sumbernya berasal dari pekarangan rumah sendiri. Dari hasil pekarangan dapat diolah jadi makanan olahan, seperti stik buah-buahan, abon, dan manisan.
"Kita masuk ke kategori kesetaraan genre, karena anggota kelompoknya adalah perempuan dan beberapa adalah eks TKI, selain itu yang lain juga para istri yang suaminya adalah TKI yang sedang kerja di luar," ujarnya.
Dengan banyaknya waktu luang anggota kelompok binaan, maka dapat terimplementasikan pelatihan dan juga pemberian peralatan. Kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bagi para anggotanya.
"Kita bentuk kelompok 10 orang dan kita saring juga yang memiliki potensi," jelasnya.
Public Relation Manager Pertamina EP Hermansyah Y. Nasroen mengatakan apa yang diperoleh merupakan kerja sama semua pihak, tidak hanya perusahaan tapi juga stakeholder yang ada. Penghargaan ini adalah bukti bahwa apa yang telah dilaksanakan sangat bermanfaat dan benar-benar ditujukan untuk masyarakat sekitar wilayah operasional dengan program-program yang dilaksanakan.
“Dua penghargaan yang kami terima merupakan kebanggaan bagi kami dan juga tentunya masyarakat yang terlibat,” pungkasnya.