Balikpapan, 08 November 2018 – Dukung pemerintah dalam upaya penyaluran LPG tepat sasaran, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan laksanakan serangkaian program sosialiasi. Kali ini di hadapan 180 Ibu-ibu peserta seminar “Smart Woman“ yang diselenggarakan oleh Smart FM Balikpapan yang mengusung tema “Pelakor Semakin Ngetrend: Bagaimana Wanita Smart Menyikapinya”. Kegiatan berlangsung di Ballroom Swiss Bell Hotel Balikpapan, Kamis (08/11)
Region Manager Comm. & CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha menyatakan kegiatan sosialisasi ini sudah menjadi agenda rutin guna semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya Ibu Rumah Tangga dalam memilih jenis LPG yang tepat. Apalagi sesuai Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG 3 Kg telah diatur secara jelas peruntukan produk LPG 3 Kg sebagai barang subsidi yang selayaknya menjadi acuan bagi masyarakat.
“Sesuai dengan judul acara ini yaitu Seminar Smart Woman, Ibu-ibu jaman now juga harus smart dalam memilih jenis LPG. Jangan sampai dalam kegiatan masak-memasak sehari-hari atau bahkan operasional usaha, ibu-ibu kelas menengah ke atas malah mengambil jatah LPG orang miskin,” kata Yudi.
Lebih lanjut Yudi menjelaskan berdasarkan Peraturan Presiden tersebut yang juga diperkuat oleh UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil & Menengah dan Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG, sudah jelas dinyatakan bahwa hanya masyarakat miskin dan usaha mikro yang berhak menggunakan LPG 3 Kg atau yang juga populer dengan sebutan gas melon. Sayangnya, fakta di lapangan masih menunjukan adanya pengguna LPG yang masih belum menyadari pentingnya memilih produk LPG sesuai peruntukannya.
Sebagai contoh di Kota Balikpapan, pada medio 2018 telah dilaksanakan kegiatan sidak bersama dengan Dinas Perdagangan Kota Balikpapan ke lokasi usaha yang berhasil menemukan pengusaha kuliner kelas menengah yang menimbun lebih dari 60 tabung LPG 3 Kg yang seharusnya menghiasi dapur masyarakat miskin ataupun gerobak-gerobak pengusaha mikro.
Namun demikian, dengan program komunikasi yang dilaksanakan, penggunaan LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran dapat semakin ditekan. Hal ini ditunjukan oleh angka konsumsi LPG Non Subsidi berbagai ukuran di Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2018 sejumlah 228.614 tabung atau meningkat 25 % dari realisasi bulan-bulan sebelumnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama Station Manager Smart FM Balikpapan Maya Rafina menyatakan diangkatnya Pelakor sebagai tema seminar bukan tanpa alasan. Menurutnya, wanita jaman sekarang adalah wanita yang smart khususnya dalam menghadapi dinamika kehidupan. Dengan menghadirkan Dr. Tutut Handayani, M.Psi sebagai pembicara diharapkan para peserta dapat mengetahui cara menyikapi Fenomena wanita idaman lain dalam rumah tangga atau yang sekarang lebih akrab dengan sebutan Perebut Laki Orang atau Pelakor ini.
Menanggapi pemiliah tema tersebut, Yudi berpendapat Pelakor merupakan fenomena yang cukup meresahkan karena mengambil hal yang bukan menjadi hak nya. Jika disambungkan dengan penggunaan LPG, kenyataan di lapangan pun juga masih menunjukan adanya Ibu-ibu kelas menengah bahkan atas yang masih menggunakan LPG subsidi.
“Sama halnya dengan Pelakor yang mengambil hak rumah tangga orang lain, ibu-ibu mampu yang masih pakai LPG 3 Kg pun telah mengambil hak orang miskin. Hal ini harus diluruskan agar Pelakor Miskin alias Pengambil LPG Hak Orang Miskin dapat beralih ke LPG non subsidi,” pungkas Yudi.**