KUALA NAMU - PT Pertamina (Persero) mulai mengoperasikan sarana dan fasilitas baru di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU Kuala Namu) untuk kehandalan stok dan pasokan Avtur di bandara tersebut.
Sarana tersebut antara lain Conventional Buoy Moorings (CBM), Submarine Pipeline, Receiving Facility pada hari Rabu (11/05). Pengoperasian itu ditandai dengan peresmian yang dilakukan oleh Direktur Pemasaran Ahmad Bambang di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang didampingi oleh General Manager Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut Romulo Hutapea dan OH DPPU Kualanamu I Made Dirga.
General Manager Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut Romulo Hutapea menyatakan CBM dapat mempercepat distribusi Avtur ke Bandara Internasional Kualanamu. Sarana ini membuat pelayanan lebih efektif, dan memangkas waktu dibanding pola yang sebelumnya yakni dipasok melalui jalur darat dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Medan Group di Labuhan Deli, Medan.
Dengan fasilitas ini, maka pasokan Avur ke bandara menjadi lebih lancar dan cepat. Selain itu ketahanan stok menjadi lebih handal, sehingga pelayanan terhadap penerbangan tetap terjaga kualitasnya. Menyediaan fasilitas CBM juga untuk mengantisipasi perkembangan Bandara Kualanamu di masa mendatang. Seiring dengan perkembangan, maka volume penerbangan akan semakin tinggi, dan ketersediaan pasokan harus bisa mengantisipasi kebutuhan avtur yang terus meningkat.
Sebelum diresmikan pada hari ini, Pertamina sudah melakukan pengisian perdana (commisioning) Avtur melalui CBM tersebut pada 12 Februari lalu. Sebanyak 5,000 kilo liter (kl) avtur yang dibawa kapal MT Java Palm langsung disalurkan ke DPPU Kualanamu.
CBM yang berada di lepas pantai Pantai Labu, ini dapat disandari kapal tanker hingga bobot mati (DWT) 17 ribu ton. Selanjutnya muatan dari tanker dapat langsung disalurkan ke DPPU Kualanamu melalui pipa dengan panjang 9,6 kilometer.