JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah berusaha mengatasi kebakaran yang terjadi api di lokasi kebocoran pipa BBM yang membentang dari Terminal BBM Lomanis, Jawa Tengah menuju Terminal BBM Tasikmalaya yang diakibatkan oleh usaha pencurian dengan cara mengebor pipa dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pada Selasa 30 Juli pagi pukul 07.00 ditemukan kebocoran pipa BBM CB C yang dialiri Premium di Dusun Maribaya Ds Ancol Kec Cineam Kab Tasikmalaya, kira-kira 15 KM dari Terminal BBM Tasikmalaya. Penyebab kebocoran tersebut terindikasi merupakan usaha pencurian dengan ditemukannya kran yang masih menempel di badan pipa, bor listrik dan Palu. Semua alat bukti tersebut telah diamankan dan kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Dengan adanya kebocoran tersebut maka Pertamina segera menyetop pengiriman Premium dan menutup valve yang terdekat dari lokasinkebocoran. Untuk mencegah insiden karena masyarakat mulai melakukan aksi penampungan BBM yang sangat membahayakan keselamatan maka Pertamina segera melokalisir lokasi dan mencoba menampung tumpahan premium agar tidak mencemari lingkungan dan mencegah potensi bahaya lainnya. Dalam upaya penanganan kebocoran dan menampung tumpahan minyak tersebut kemudian timbul kobaran api disekitar lokasi kebocoran dan membakar mobil tangki penampung.
Pertamina segera mengerahkan tim pemadam kebakaran yang berasal dari Tasikmalaya, Cilacap, Garut, Balongan dan Jakarta untuk memadamkan api. Saat ini kebakaran telah dilokalisir dengan membuat kolam untuk menampung sisa premium yang tersisa dalam pipa.
"Segera setelah api padam, Pertamina akan menutup kebocoran dengan perkiraan waktu penanganan sekitar 2 hari. Sementara itu penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Selama proses penanganan, pasokan BBM di wilayah Jawa bagian Barat aman karena stok dalam kondisi tinggi di wilayah tersebut yang didukung pasokan dari Terminal BBM Tasikmalaya, Ujung Berung dan Padalarang, sehingga distribusi BBM ke masyarakat tetap berjalan lancar," kata VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.