Semarang, 27 Oktober 2020 – Memasuki era industri, digitalisasi dan teknologi yang lebih maju seperti saat ini, memicu PT Pertamina (Persero) berinovasi untuk menciptakan energi-energi yang lebih baik sehingga udara menjadi lebih bersih. Disamping pengembangan energi terbarukan, Pertamina juga meningkatkan standarisasi dan spesifikasi dari bahan bakar minyak (BBM) agar sesuai dengan kebutuhan kendaraan saat ini.
Dalam kegiatan temu media, Senin (26/10) di Rosti Café, Semarang, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) IV wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadirkan dua narasumber, yaitu Hary Prasetyo selaku Sales Area Manager Semarang dan Wawan Tembong, salah satu penggiat otomotif yang juga berporfesi sebagai stunt rider asal Boyolali, Jawa Tengah.
Hary Prasetyo mengatakan bahwa saat ini Pertamina memiliki bahan bakar minyak jenis gasoline seperti Pertamax yang memiliki kelebihan yaitu formula PERTATEC (Pertamina Technology), formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien.
“Selain itu, Pertamina juga telah memiliki bahan bakar dengan standar Euro 4 yaitu Pertamax Turbo. Selain membuat awet mesin, dengan terpenuhinya standar tersebut artinya bahan bakar Pertamina juga ramah lingkungan”, ujar Hary.
Ia menambahkan, pihaknya tidak merekomendasikan konsumen untuk mengisi kendaraan di bawah angka kompresi kebutuhan atau spesifikasi kendaraan. “Misalkan jika kendaraan dengan kompresi 10:1 yang membutuhkan BBM dengan RON minimal 92 yaitu Pertamax, sebaiknya konsumen tidak mencampur dengan produk yang memiliki RON di bawah itu. Dengan mengisi BBM sesuai kebutuhan, selain menjaga mesin tetap awet pembakaran juga menjadi lebih sempurna sehingga tidak menimbulkan polusi yang dapat mengotori lingkungan”, ungkapnya
Senada dengan hal tersebut, Wawan Tembong juga menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang belum menyadari apabila memilih bahan bakar yang kurang tepat malah akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi.
“Memang harganya cenderung lebih murah jadi kita bisa ngisi banyak, tapi beberapa waktu berikutnya akan mulai terasa kerusakan-kerusakan mesin akibat bahan bakar yang gak sesuai, biayanya malah jadih lebih mahal,” ungkap stunt rider yang terkenal dari media sosial Youtube dan Instagram tersebut.
Kepada rekan media, Ia pun membagi pengalamannya terkait performa mesin yang diujicobakan ke dua kendaraannya berdasarkan RON bahan bakar.
“Saya dan teman-teman sempat mencoba, setelah dilihat memang benar motor yang saya isi RON rendah jadi berkarat ketimbang motor yang saya isi dengan RON lebih tinggi,” tambah Wawan Tembong.
Pertamina melalui Marketing Operation Region IV wilayah Jawa Bagian Tengah akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada konsumen akan pentingnya mengisi bahan bakar sesuai spesifikasi mesin kendaraan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina senantiasa mendukung program pemerintah untuk memeratakan penyaluran energi seperti BBM dan LPG kepada masyarakat. Bagi pelanggan dan konsumen yang ingin mendapatkan informasi layanan produk, layanan pesan antar maupun memberikan kritik dan saran, pelanggan setia Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Centre 135.**