Tomohon, 3 Juli 2021 - Komitmen nyata PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam mengembangkan energi bersih panas bumi kembali ditunjukan dengan dimulainya EPCC (Engineering Procurement Construction & Commissioning) PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW yang akan dibangun di lokasi PGE Area Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara.
Ditandai dengan telah dilaksanakannya Kick Off Meeting EPCC proyek tersebut pada Kamis 1 Juli 2021 secara daring. Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo didampingi General Manager Area Lahendong Chris Toffel A.E.P dalam kesempatan tersebut menyampaikan kesiapan dan kemampuan PGE dalam mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dimana sekaligus menunjang Green Energy serta Cost Saving terhadap OPEX sebagai implementasi milestone proyek strategis EBT Internal Pertamina dan total kapasitas power terpasang dari EBT lainnya.
“Meskipun dalam kondisi pademi Covid-19 tidak menyurutkan semangat inovasi dan pengabdian para Perwira Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi Indonesia. Ini adalah wujud nyata komitmen PGE untuk memanfaatkan potensi energi dalam negeri yang ramah lingkungan khususnya energi panas bumi karena sifatnya yang baru terbarukan,” terang Eko Agung.
Adapun instalasi pembangkit Binary berkapasitas 1 x 500 kW Net ini direncanakan menggunakan fluid kerja R1233zd(E) yaitu refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan.
Proyek inipun ditargetkan akan terlaksana 100% dan siap dioperasikan pada Desember 2021 ini. Proyek ini dijalankan dengan skema Quick Win untuk mencapai Fast Delivery Project. Skema ini dilakukan oleh PGE untuk menyiasati pelaksanaan proyek di tengah kondisi pandemi agar tetap On Time, On Budget, On Scope, On Revenue (OTOBOSOR).
Pertamina sendiri sebagai pionir pengembangan panas bumi di Indonesia, yang kemudian dilanjutkan oleh PGE, telah mempunyai pengalaman 35 tahun dalam pengoperasian lapangan panas bumi. Saat ini Indonesia berada pada rangking kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.133 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama.
Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari 6 Area yaitu Area Lahendong – Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW, Area Kamojang – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, Area Ulubelu - Lampung dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW, Area Karaha – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW, Area Lumut Balai – Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW dan Area Sibayak – Sumatera Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.**