Cilacap – Satu lagi prestasi yang ditorehkan Pertamina. Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang dimulai sejak 2015 kini telah selesai dan bisa beroperasi penuh. Dengan selesainya proyek ini, maka jumlah produksi Kilang Cilacap bertambah dan kualitasnya sesuai dengan standar EURO 4.
Sebelumnya, Kilang Balongan telah lebih dulu berhasil memproduksi BBM dengan standar EURO 4. EURO 4 merupakan standar mutu gas buang kendaraan yang ditetapkan oleh negara-negara Uni Eropa untuk menjaga kualitas udara. Semakin tinggi standar EURO yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan karbondioksida, sulfur dan partikel yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Kapasitas produksi yang bertambah di Kilang Cilacap terutama untuk produk Pertamax. Kapasitas produksi Pertamax di Kilang Cilacap yang sebelumnya sekitar 1 juta barel per bulan kini bertambah 668 ribu barel per bulan menjadi 1,668 juta per bulan.
Hal ini pun mendapat apresiasi seperti terlihat dalam kunjungan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang didampingi Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan jajaran lainnya di Refinery Unit IV Cilacap, Jumat (19/7).
"Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini hingga bisa selesai dan memberikan dampak luar biasa untuk negara dan masyarakat," ujar Nicke.
Ia menambahkan, ada 3 program utama Pertamina dalam mengembangkan kilang ke depannya. Yang pertama adalah meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh kilang sehingga menjawab isu lingkungan. Kedua adalah untuk meningkatkan kapasitas kilang, dan ketiga adalah pengembangan untuk sektor petrokimia.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang juga menjelaskan dengan meningkatnya produksi Pertamax dari Kilang Cilacap, maka dapat memgurangi impor bahan baku Pertamax.
"Hal ini berdampak positif pada cadangan devisa negara dan bahkan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sebesar 0,12%," katanya.
Investasi yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai US$ 392 juta dengan melibatkan sekitar 2.500 tenaga pekerja, dimana lebih dari 70% di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.
Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina dengan kapasitas operasi 348.000 barel per hari atau sekitar 33,4% dari total kapasitas kilang nasional.**