Depok – Penelitian Tim Universitas Tadulako (UNTAD) tentang biohidrogen sebagai salah satu jenis energi baru terbarukan masa depan pengganti bahan bakar fosil berhasil menjuarai Pertamina Olimpiade Sains 2016 untuk kategori proyek sains. Tim yang diketuai Faris Muhammad Gazali (jurusan Biologi, FMIPA, 2014), dengan anggotanya Ryan Hankey Ranonto (Fisika, FMIPA, 2014) dan Yogi Adam P. (jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, 2014), berhasil menggungguli 17 finalis nasional lainnya yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi se- Indonesia. Inovasi ketiga mahasiswa tersebut berupa produksi biohidrogen dengan mengggunakan bakteri thermofilik yang diisolasi dari mata ari panas di desa Bora Sulawesi Tengah.
Sementara melalui penjurian yang tak kalah ketat, para mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung mendominasi pemenang kategori teori untuk bidang Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Adapun juara 1 pada masing-masing kategori adalah Shinta Rahmayani A. dari Universitas Indonesia (Matematika), Trendy Prima Wijaya dari Institut Teknologi Bandung (Fisika), Maulinda Kusumawardani dari Institut Teknologi Bandung (Kimia) dan Hazrina Tyas Nussa dari Universitas Indonesia (Biologi).
Nama-nama pemenang diumumkan hari ini pada acara puncak Penganugerahan Juara Pertamina Olimpiade Sains 2016 di Gedung Wanita Patra, Simprug Jakarta dan dihadiri oleh Prof. Sutrisna Wibawa selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Agus Mashud S Asngari selaku Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pertamina (Persero), Dr. Arman Nefy selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Dr. Rokmatuloh, M.Eng selaku Wakil Dekan Bidan II Fakultas MIPA UI, dan Dr. rer.nat. Yasman selaku Ketua Pelaksana pertamina Olimpiade Sains 2016.
Pertamina Olimpiade Sains 2016 yang terselenggara atas kerjasama PT Pertamina (Persero) dengan Universitas Indonesia ini memiliki tema Mencetak Generasi Cerdas Bangun Peradaban Bangsa. Sebagai perusahaan energi nasional, PT Pertamina (Persero) memiliki kepedulian yang tinggi untuk turut membantu civitas akademika nasional dan melahirkan ahli-ahli sains baru yang kompeten dan andal.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyampaiakan apresiasinya kepada para pemenang dan berharap hasil proyek sains para pemenang menjadi investasi pengembangan energi baru dan terbarukan. “Kami berharap inovasi teknologi yang dihasilkan dapat dikembangkan dan bahkan diterapkan untuk pengembangan bisnis energi nasional khususnya di Pertamina pada saat ini dan di masa mendatang.”
Pertamina Olimpiade Sains 2016 juga melombakan dua kategori, kategori teori dan kategori proyek sains. Setelah melakukan penyeleksian hingga 11.000 orang peserta di kategori teori, akhirnya terpilih 44 peserta yang bisa masuk ke babak final. Sedangkan di kategori proyek sains, ada 18 tim peserta yang masuk final dari 250 lebih tim proyek sains yang mendaftar.
Pada kategori teori, ada 4 orang juara (Juara 1, 2, 3, dan Harapan) di masing-masing bidang, yaitu Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika. Sedangkan di kategori proyek sains, selain gelar Juara 1, 2, 3, aka nada 5 penghargaan Honorable Mention. Para juara tersebut telah melalui ujian seleksi di tingkat propinsi dan nasional. Yang berbeda dan istimewa, pada penyelenggaraan tahun ini, untuk pertama kalinya Pertamina Olimpiade Sains 2016 memberlakukan tes seleksi daerah secara online menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) untuk kategori teori.
Wianda berharap Pertamina Olimpiade Sains ini mengalami peningkatan penyelenggaraan yang lebih baik, lebih strategis, tepat sasaran dan mampu memberi dampak lebih besar dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. Pertamina Olimpiade Sains terbukti mampu menjadi program yang baik dan berpotensi besar memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di negeri ini. “Program ini merupakan wujud kontribusi PT Pertamina dalam mengembangkan kualitas SDM bangsa Indonesia dan memberikan harapan pada generasi muda untuk tetap optimis dan mengukir prestasi yang baik untuk diri sendiri, lingkungan sekitar dan bahkan kepentingan bangsa dan negara,”pungkas Wianda.
Pemenang Pertamina Olimpiade Sains Nasional 2016
KATEGORI TEORI
Bidang Matematika
No. |
Kode Peserta |
Nama Lengkap |
Asal Universitas |
Juara |
1. |
902153 |
Shinta Rahmayani |
Universitas Indonesia |
1 |
2. |
365973 |
Ulfa Aulyah Idrus |
Universitas Negeri Makassar |
2 |
3. |
665594 |
Dewita Sonya Tarabunga |
Institut Teknologi Bandung |
3 |
4. |
995433 |
Levina Michella |
Institut Teknologi Bandung |
Harapan |
Bidang Fisika
No. |
Kode Peserta |
Nama Lengkap |
Asal Universitas |
Juara |
1. |
576801 |
Trendy Prima Wijaya |
Institut Teknologi Bandung |
1 |
2. |
850770 |
Dhanika |
Institut Teknologi Bandung |
2 |
3. |
951478 |
Nur Karim |
Universitas Jember |
3 |
4. |
710394 |
Lalu Syamsul Khalid |
Universitas Mataram |
Harapan |
Bidang Kimia
No. |
Kode Peserta |
Nama Lengkap |
Asal Universitas |
Juara |
1. |
855529 |
Maulinda Kusumawardani |
Institut Teknologi Bandung |
1 |
2. |
455992 |
Thomas Edison P |
Universitas Gadjah Mada |
2 |
3. |
884956 |
Lya Deni Prilianti |
Univeritas Muhammadiyah Pontianak |
3 |
4. |
522721 |
Anisun Zakiyah |
Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
Harapan |
Bidang Biologi
No. |
Kode Peserta |
Nama Lengkap |
Asal Universitas |
Juara |
1. |
276168 |
Hazrina Tiyas Nussa |
Universitas Indonesia |
1 |
2. |
212958 |
Amelia Nur Khasanah |
Universitas Gadjah Mada |
2 |
3. |
346309 |
Aminah Citrasari |
Universitas Andalas |
3 |
4. |
777755 |
Ahmad Jihadi |
Universitas Negeri Makassar |
Harapan |
Daftar Pemenang Proyek Sains
No. |
No. Peserta |
Ketua Tim & Asal Universitas |
Penghargaan & Judul Karya |
Keterangan Proyek |
1. |
952180 |
Faris Muhammad Gazali Universitas Tadulako |
Juara 1
Biohydrogen Production by Utilizing Indigenous Hydrogen Producing Thermophilic Through Microorganism Isolated from Bora Village Hot Spring Central Sulawesi.
|
Tim ini melakukan produksi biohidrogen dengan menggunakan bakteri thermofilik yang diisolasi dari mata air panas Desa Bora di Sulawesi Tengah. Mereka mengisolasi bakteri dan mencoba memanfaatkan bakteri tersebut yang tahan terhadap panas sangat tinggi, yaitu 90% Celsius, untuk menghasilkan biohidrogen. Biohidrogen merupakan jenis energi baru terbarukan yang sangat menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar fosil di masa depan. |
2. |
259486 |
Muhammad Errel Prasetyo Wibowo Universitas Brawijaya |
Juara 2
GEDANG (Generator Listrik Dari Kulit Pisang) |
Proyek GEDANG mengelola limbah organik berupa limbah kulit pusang menggunakan konsep Microbial Fuel Cell (MFC) yang mem-fragmentasikan kulit pisang dan menghasilkan elektron yang menghasilkan listrik.
Sebelum proses ini, kulit pisang terlebih dahulu dihancurkan hingga menyerupai pasta, dan membutuhkan waktu sekitar 1 hari untuk inkubasi bakteri. Setelah itu, elektroda yang digunakan harus dirangkai terlebih dahulu pada sebuah reaktor.
Biaya produksinya relative terjangkau, yakni Rp336.000. |
3. |
243794 |
Yosua Setiawan Surya University
|
Juara 3
Mesin Pembuat Biodiesel yang Cepat dan Efisien |
Umumnya untuk menghasilkan biodiesel menggunakan bahan palm oil memerlukan proses transekstravifikasi. Metode konvensional, mengharuskan pemanasan minyak selama 1 sampai 5 jam, tergantung volume yang disiapkan untuk membuat biodiesel. Dengan alat yang mereka ciptakan, ternyata hanya memerlukan waktu 5 menit untuk menghasilkan biodiesel. Artinya, terjadi penghematan waktu yang sangat signifikan. |
4. |
125190 |
Sadiyyatul Azizah Universitas Brawijaya |
Honorable Mention
Pengaplikasian Aistem Microbial Fuel Cell (MFC) Pada Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah Lindi |
Air lindi merupakan air yang keluar dari timbunan sampah akibat, termasuk air hujan dari timbunan-timbunan sampah. Proyek ini tentang pengaplikasian sistem Microbial Fuel Cell (MFC) pada sarana instalasi pengolahan air limbah lindi yang bertujuan untuk mendapatkan energi listrik sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Air limbah lindi ini masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), jadi apabila tidak diolah akan mencemari lingkungan. |
5. |
168508 |
Ruben Asido Mauliate Intitut Teknologi Bandung |
Honorable Mention
Mengembangkan Listrik dari Ombak Laut |
Tim ini melakukan riset kecil dan menemukan bahwa energi solar (matahari) dan angin ternyata tidak cocok dengan Indonesia. Justru, energi laut melalui ombaknya memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan. Mereka pun membangun kerangka pembangkit listrik mini untuk ditempatkan dilepas pantai. Dengan pelampung, mereka menangkap energi gerakan ombak dan memanfaatkan gerakan ombak yang naik untuk menstabilkan putaran, sehingga daya yang dihasilkan lebih stabil. |
6. |
803313 |
Deo Reynaldo Alwi Universitas Diponegoro |
Honorable Mention
Biolife: Manfaatkan Eceng Gondok sebagai Biogas |
Biolife adalah sebuah konsep yang diterapkan untuk menghasilkan energi biogas dengan menggunakan tanaman eceng gondok Dalam pembuatan biogas tersebut, kotoran sapi sebanyak 0,3 mᶟ diendapkan dalam tabung reactor, bersama air dan sisa volume reaktornya dipenuhi eceng gondok dengan perbandingan air dan eceng gondoknya yakni 1 : 1 (1 L air : 1 Kg Eceng Gondok). Setelah diendapkan selama 18 hari akan terkonversi menjadi gas. Gas inilah yang berikutnya disalurkan ke rumah warga melalui pipa-pipa yang sudah tersambung. |
7. |
589149 |
Albertus Joseph Kurniawan Universitas Indonesia |
Honorable Mention
Mengubah CO2 dari Sumur Minyak Menjadi Methane dan Methanol |
Ide awal berangkat dari banyaknya CO2 yang ditemukan pada sumur-sumur minyak, diantaranya sumur minyak Pertamina. Menggunakan metode Farraday Electrolysis dengan tegangan 12 Volt., tim ini dapat menghasilkan tegangan yang tinggi karena terbentuk radikal bebas yang sangat reaktif. Metode ini cocok untuk diterapkan di daerah industri minyak dan gas. Albert juga menyatakan bahwa listrik yang mereka hasilkan bisa lebih murah, karena menurut hitungannya, bisa kurang dari Rp 1.000,- per jamnya |
8. |
518214 |
Muhammad Noviansyah Universitas Islam Indonesia |
Honorable Mention
|
Pengabdian Kepada Masyarakat Lahirkan Inovasi Handal. |