Makassar, 30 November 2018 – Berdasarkan informasi yang di dapat dari Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi dan Maluku memperlihatkan, kecelakaan kerja tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 terdapat 780 kasus, tahun 2016 sebanyak 747 kasus, dan pada tahun 2017 menjadi 943 kasus.
Untuk meningkatkan kesadaran akan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK), Pertamina menggulirkan program PATUH (Pengamatan Aturan Utama HSSE) yang merupakan tools untuk melaporkan dan memonitoring semua kondisi dan tindakan tidak aman yg ada disekitar kita. “Aspek health – safety– security - environment atau HSSE wajib menjadi fokus utama bagi semua insan di lingkungan Pertamina,” jelas Werry Prayogi, GM Pertamina MOR VII.
Bulan PATUH merupakan Safety Campaign yang dimulai sejak akhir Oktober lalu sampai dengan tanggal 30 November 2018 ini, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan mengajak seluruh insan yang berada di lingkungan Pertamina untuk mau mengintervensi dan melaporkan setiap tindakan/kondisi tidak aman sebagai bentuk peningkatan budaya HSSE di lingkungan perusahaan.
Budaya HSSE sudah ditetapkan menjadi pondasi utama dalam prioritas strategis Pertamina dalam upaya menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia dan Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional. Werry menambahkan, “Pada Bulan Patuh MOR VII kali ini yang mengambil tema 1 orang 1 patuh, yang kegiatannya berupa ada beberapa kegiatan yg di Pelaporan Patuh terbanyak, tindak lanjut/ Closed laporan Patuh terbanyak, Pelapor Patuh teraktif dan terbaik dan sosialisasi Patuh”.
Pada Tahun 2017 angka kecelakaan kerja di lingkungan MOR VII tercatat zero accident, dan untuk tahun 2018 ini, capaian tersebut berhasil di pertahankan. Sesuai dengan temanya, jika semua Insan di lingkungan Pertamina sudah menerapkan budaya peduli HSSE di masing-masing individunya, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.**