Jakarta, 2 November 2020 – Wajah Pertamina sebagai perusahaan besar kini semakin segar dengan adanya sepuluh anak muda yang menempati sejumlah posisi teratas di Pertamina Group. Prestasi mereka menunjukkan bahwa usia bukan halangan untuk menempuh jalur karir yang agresif melalui sejumlah “program khusus” pengembangan talent di Pertamina.
SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto menjelaskan, program khusus yang dimaksud merupakan serangkaian program yang didesain khusus oleh Pertamina demi menjawab kebutuhan ketersediaan calon pemimpin di posisi Top Management. Program tersebut terdiri dari Catalyser program yang diluncurkan sejak 2018, sebagai kelanjutan dari program Talent Development Acceleration Mid Level yang diluncurkan lebih awal di tahun 2016, serta Leaders Forum dan Directorship Program. Keseluruhan program tersebut disusun untuk kebutuhan pada level yang bereda-beda. Tujuannya cukup jelas, yaitu mempersiapkan suksesor leaders secara terencana dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, usia para anak muda yang terpilih ini rata-rata berkisar 40 tahun. Tidak tanggung-tanggung, mereka menempati posisi strategis jajaran direksi di sub holding dan anak perusahaan Pertamina. Mereka telah menempuh program khusus bernama Catalyser tersebut selama 2 tahun yang terdiri dari berbagai macam modul yang mempersiapkan mereka secara dengan kemampuan teknis, bisnis, dan kepemimpinan difasilitasi oleh learning partner terbaik. Ada juga leader yang telah mengikuti program setara yang merupakan prototype sebelum Catalyser lahir, sehingga tidak perlu ikut program Catalyser.
“Meski usia mereka masih terbilang muda, namun prestasi dan skill mereka sudah teruji selama ini. Ditambah lagi, mereka juga sudah menempuh high level program dari perusahaan yang bertujuan memaksimalkan potensinya. Tentu saja dengan beberapa kriteria dan rentetan program pengembangan yang didesain untuk menjawab tantangan saat ini dan masa depan,” ujarnya.
Kesepuluh orang tersebut adalah :
Menurut Agus, pengembangan talenta muda menjadi perhatian khusus bagi Pertamina. Hal ini merujuk pada demografi perusahaan yang mana sekitar 66% atau sekitar 21.000 pekerjanya adalah kalangan Gen Y dan Gen Z. Komitmen Direksi Pertamina untuk memberikan kepercayaan kepada para pemimpin muda tersebut dalam mengelola portofolio bisnis Perusahaan bernilai jutaan dolar ini adalah wujud kesadaran untuk mempersiapkan generasi penerus estafet kepemimpinan pada perusahaan Energi kebanggaan Indonesia ini.
“Dengan tingkat presentase yang dominan, maka kami menyadari bahwa masa depan perusahaan ada di tangan mereka. Termasuk soal restrukturisasi perusahaan yang sekarang sedang berjalan. Para pekerja muda ini mengambil peran yang sangat penting dalam mensukseskan proses transisi restrukturisasi,” tambahnya.
Demikian juga terkait jenjang karir atau sistem promosi jabatan di Pertamina yang tidak hanya mengandalkan masa waktu bekerja melainkan lebih mengutamakan kapabilitas pekerjanya. Hal ini sejalan dengan program yang didorong oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama untuk membuka kesempatan yang sama bagi semua pekerja dalam menempati suatu posisi jabatan, selama memenuhi kompetensi yang dibutuhkan.
“Dengan semangat membangun budaya yang mengutamakan meritokrasi di atas sinoritas, mengoptimalkan kesempatan menemukan talenta terbaik dari Pertamina Grup, dan juga meningkatkan kepercayaan stakeholder atas transparansi proses pemilihan pejabat, maka Pertamina juga menggunakan Internal Job Posting (IJP) sebagai alternatif mendapatkan kandidat terbaik,” tambahnya.
Dalam pengembangan talenta muda ini, Pertamina mengimplementasikan nilai kolaborasi dan kompeten sebagai core values AKHLAK dalam bentuk memberikan kesempatan karir yang lebih luas kepada seluruh pekerja Pertamina yang memiliki passion dan kompetensi unggul. Standar nilai tersebut merupakan arahan dari pemegang saham bagi semua BUMN.
Sesuai arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat melantik manajemen Pertamina pada Juni 2020 lalu, agar seluruh jajaran Direksi Pertamina lebih fokus bekerja pada bisnis inti, konsisten menjalankan program restrukturisasi dan konsolidasi dan pada akhirnya diharapkan meraih Key Performance Indicators (KPI) yang baik.
Dengan pengembangan sistem manajemen talent, menurut Agus, Pertamina dapat melahirkan pekerja yang siap menjalankan tugas sesuai kompetensi dan mampu meningkatkan kapasitas dirinya. Sehingga Pertamina dapat mengambil peran utama dalam proyek internasional dan fungsi strategis.
“Saat ini, kesempatan terbuka luas bagi Perwira muda untuk untuk memimpin di perusahaan milik negara dan berkontribusi bagi pengelolaan energi nasional,”tandasnya.**