Jakarta, 13 April 2021 - Usia bukan batasan untuk tetap berwirausaha dan membantu orang lain lewat penyediaan lapangan pekerjaan. Semangat itulah yang terus dikembangkan Pertamina pada mitra binaannya dengan memberikan energi positif melalui Program Kemitraan. Seluruhnya akan dibina agar dapat menjadi usaha mikro dan kecil (UMK) naik kelas.
Spirit inilah yang juga ditunjukkan oleh Sri Sunarti. Mitra binaan Pertamina pemilik usaha Iwatik ini memiliki usia yang tidak muda lagi. Namun, jiwa dan semangatnya yang terus muda diaplikasikan dalam setiap karyanya. “Target pasar saya adalah kaum milenial, selain jumlahnya yang banyak ini juga sebagai upaya membudayakan memakai batik untuk anak muda” tuturnya.
Semua itu bermula dari keinginannya belajar membatik pada tahun 2017. Setiap ada kegiatan pelatihan membatik yang terjangkau selalu diikuti. “Dimana pun ada pelatihan saya ikut. Di PKK, kemudian di Samarinda ada pelatihan membatik saya ikut. Ternyata mencanting dan melukis enak juga ya,” ujar perempuan 58 tahun tersebut.
Bermodalkan kain dasar yang dimiliki. Karya batik tulis dengan motif khas Balikpapan atau Kalimantan bisa menjadi satu lembar. Motif ini ternyata banyak diminati masyarakat termasuk dari instansi pemerintah. Motif batik yang ditawarkan ada Karang Munting, Lengkungan Kaltim, Cemara dan motif lainya.
Toko Iwatik berlokasi di Jalan RE Martadinata No. 31 Balikpapan Tengah Kalimantan Timur. Dalam pembuatan batiknya, dia dibantu satu karyawan disabilitas dan seorang ibu yang juga usianya tidak muda juga. Selain dibantu dua karyawan. Sri Sunarti juga dibantu juga dibantu anaknya. Produk batik tulis dibanderol dengan harga Rp600 ribu untuk 2 meter. Kemudian batik printing Rp 75 ribu per lembarnya.
Kini, usahanya bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata. Namun juga berbagi ilmu dengan membuka kelas membatik yang digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Balikpapan Tengah. “Bersyukur menjadi mitra binaan Pertamina. Alhamdulillah permintaan batik lancar, dan semakin banyak orang yang mau belajar membuat batik khas Kalimantan,” tambah Sunarti.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menambahkan, Pertamina akan terus mendukung pengembangan produk-produk kebudayaan lokal agar lebih mendunia. Terutama batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. “Semua ini harus kita jaga dengan cara melestarikan para perajin dan UMK yang bergerak dibidang tersebut. Agar terus berkembang dan mampu naik kelas hingga kancah global” katanya.
Menurut Agus, melalui Program Kemitraan, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu juga sebagai implementasi SDGs tujuan ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Selain SDGs, Pertamina juga berupaya menjalankan ESG dibidang sosial. ESG atau Environmental, Social & Governance (ESG) Management, merupakan langkah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang berfokus pada keberlanjutan bisnis secara jangka panjang. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.**