BOYOLALI – PT Pertamina (Persero) melalui program Coroporate Social Responsibility (CSR) telah mengantarkan sejumlah petani di Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali menikmati hasil jerih payah mengelola tanaman buah Durian Monthong.
Hari ini, sekitar 120 petani yang tergabung dalam Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) Karanganyar binaan Pertamina, menuai panen buah khas negeri Gajah Putih Thailand dan disaksikan oleh Corporate Secretary Pertamina, Nursatyo Argo, GM MOR IV Kusnendar, dll. “Panen kali ini menjadi bukti nyata bahwa Pertamina peduli terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya petani yang berada di sekitar daerah operasi agar meningkat kehidupan ekonominya,”kata Nursatyo Argo.
Sentra Pemberdayaan Tani, merupakan bagian dari Program Pertamina Menabung 100 Juta Pohon, yang menerapkan dua model pelaksanaan yakni konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. SPT merupakan wujud model peningkatan kesejahteraan, dimana Pertamina memberikan bantuan pohon kepada masyarakat agar dapat dikelola secara mandiri dan mendapatkan manfaat ekonomis dari pengelolaan pohon tersebut.
Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali, merupakan daerah yang kering dan susah air. Padahal masyarakat di daerah tersebut bermatapencaharian sebagai petani tegalan. Kondisi daerah yang kering, membuat hasil panen para petani masih sangat kurang untuk menopang kehidupan mereka sehari hari.
Melihat hal tersebut maka sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan petani, Pertamina bekerjasama dengan Pemerintah Desa Karanganyar dan Obor Tani untuk melaksanakan Program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT). Program tersebut diwujudkan dengan memberdayakan petani, sehingga mampu mengggarap tanahnya dengan tanaman produktif yang dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian keluarga.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan, bantuan kepada petani Karanganyar, dirintis sejak tahun 2010, yang disalurkan dalam 3 tahap selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahap pertama, bantuan program yang diberikan Pertamina meliputi pemetaan lahan seluas 2.800 petak, penanaman 2.800 pohon Durian Monthong, pemipaan irigasi, pembangunan wisma training center, pembanguan instalasi listrik waduk serta wisma, pemeliharaan tanaman dan sarana produksi.
Tahap kedua, dilanjutkan dengan pemipaan irigasi sejauh 370 meter, pembangunan pagar waduk mini, serta pemerlihataan tanaman. Pada tahap ketiga bantuan program dalam bentuk pemeliharaan tanamanan dan sarana produksi.
“Mulai tahap pengarapan lahan pertanian, peralatan, bibit, pupuk, petani tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Para petani juga mendapatkan pelatihan cara menanam hingga cara perawatan pohon durian dari Yayasan Obor Tani, sebagai mitra PT Pertamina, dengan harapan setelah masa pendampingan selesai seluruh tanaman diserahkan kepada para petani dan para petani dapat mandiri dan mengelola tanamannya,”papar Wianda.
Untuk pengembangan Durian Monthong di Desa Karanganyar, PT Pertamina mengucurkan dana CSR sebesar Rp1,1 miliar yang diperuntukan untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan petani selama 3,5 tahun. Sementara guna memenuhi kecukupan air untuk pohon durian tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi bantuan pembuatan waduk mini seluas 9.500 meter persegi kapasitas 10 ribu meter kubik. Waduk mini tersebut menerapkan sistem menabung air saat hujan dan memanfaatkan air tampungan untuk menyirami tanam saat kemarau.
Bagi Pertamina, program SPT yang dilaksanakan di Desa Karanganyar merupakan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kegiatan pemberdayaan. “Hal ini merupakan bentuk nyata dari penerapan tirple bottom line, dimana perusahaan tidak semata-mata mengejar keuntungan (profit), tetapi juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet),”kata Wianda.