Jakarta, 5 Juli 2021 - Potensi sektor perikanan Indonesia baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap cukup besar. PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia, melalui Program Pendanaan UMK turut memanfaatkan potensi ini dengan cara membantu para mitra binaan sektor perikanan agar menjadi UMK naik kelas. Salah satunya dengan upaya sinergi bersama BUMN lain.
Peran nyata ini sudah terbukti dengan berjalannya sinergi Pertamina bersama Perum Perindo (Perikanan Indonesia). Sinergi kedua BUMN ini merupakan wujud peran BUMN sebagai agen pembangunan untuk Indonesia atau BUMN untuk Indonesia.
“Pembinaan sektor ini menyasar para nelayan, petambak, dan pelaku usaha dibidang perikanan lainnya. Mereka didampingi hingga mampu meningkatkan hasil produksinya dan terserap oleh pasar,” tutur Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman.
Menurut Fajriyah, kerjasama yang terjalin antara Pertamina dan Perum Perindo yakni penyaluran bantuan modal usaha kepada mitra binaan yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Petambak Udang Plasma Bratasena (FORSIL). “Pertamina sebagai penyedia dana modal, sedangkan Perum Perindo sebagai pendamping dan pembina agar para binaan tersebut menjadi UMK naik kelas,” imbuhnya.
Dalam beberapa kerjasama yang telah terwujud, sinergi ini telah berhasil membantu lebih dari 800 petambak udang di Desa Bratasena Adiwarna dan Mandiri, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Selain itu juga turut membantu 219 petambak dalam mendapatkan sertifikasi petambak agar produksinya mampu memenuhi standard CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik). Di mana seluruh biaya sertifikasi tersebut berasal dari dana pembinaan Pertamina.
Tidak hanya sekadar memberi modal, Pertamina juga turut andil dalam proses pendampingan teknis. Seperti pemberian pelatihan budidaya, hingga proses pemasaran. Dengan begitu, pelaku usaha sektor perikanan ini diharapkan mampu menjadi UMK yang tangguh dan mandiri.
Salah satu mitra binaan petambak udang yang mendapatkan bantuan sertifikasi adalah Agus Sunarko. Pria berusia 40 tahun itu bangga, akhirnya bisa lulus mendapatkan sertifikasi profesi sebagai Operator Pembesaran Udang Air Payau yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan, sebagai lembaga yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Senang sekali bisa menerima sertifikat tersebut. Dengan adanya sertifikasi ini, bisa sebagai jaminan bahwa saya sudah terlatih dan diharapkan mampu meningkatkan jaminan mutu kualitas hasil panen udang tambak saya. Apalagi sertifikat ini berlaku 4 tahun bisa dimanfaatkan cukup lama,” tutur Agus.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.