Jakarta, 2 Mei 2021 – PT Pertamina (Persero) melalui bantuan modal usaha Program Kemitraan sukses membina usaha mikro dan kecil (UMK) menjadi pengusaha tangguh di tengah pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, pembinaan yang diberikan telah membuat banyak mitra binaan menjadi UMK naik kelas dengan mengalami peningkatan omzet, perluasan pemasaran dan perkembangan usaha lainnya.
Seperti yang dirasakan oleh Hari Mastutik. Mitra binaan Pertamina pemilik usaha CV. Arjuna 999 ini telah merasakan banyak perkembangan setelah menjadi binaan Pertamina. Cerita bisnis pembuatan keripik sayur, buah, dan rempeyek ini berhasil membuat banyak orang kagum.
“Awal memulai usaha sesaat setelah suami saya meninggal tahun 2011 lalu. Masih harus mengasuh tiga orang anak. Iseng membuat lauk rempeyek dan mulai terpikir untuk menjualnya,” ujar Mastutik. Dia menitipkan produknya ke beberapa toko oleh-oleh di sekitar rumahnya di Kota Batu Jawa Timur. Namun cara itu tidak sesuai harapannya, karena banyak toko yang tidak menerima produknya.
Tak patah arang, Mastutik dibantu anaknya dengan memasarkan secara online melalui media sosial. Selang beberapa minggu, tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari pembeli asal Hongkong. “Kaget, percaya tidak percaya. Saya kira orang iseng, ternyata tidak. WNI yang memiliki toko oleh-oleh khas Indonesia di Hongkong itu memberi sejumlah uang sesuai pesanan untuk dikirim ke sana,” kenangnya.
Akhirnya, Mastutik mulai serius menekuni bisnis tersebut. Dia meminta bantuan kepada para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk ikut membantu. Kini, terdapat 15 orang pekerja yang dia berdayakan. Selain itu, Mastutik juga turut memberdayakan petani lokal dengan cara menyerap hasil produknya secara langsung.
Berkat komitmen dan ketekunannya dalam berbisnis, jangkauan pemasaran produk keripik yang kini berjumlah lebih dari 50 jenis itu telah meluas. Selain dalam negeri dan hongkong, hampir seluruh wilayah negara ASEAN telah dijajakinya. Bahkan akhir-akhir ini keripiknya telah berhasil menembus pasar Amerika Serikat.
Berkat bantuan modal dan pembinaan dari Pertamina, kapasitas produknya pun ikut meningkat tajam. Dari semula 300 ribu pcs/bulan menjadi 500 ribu pcs setiap bulan. Produknya yang melimpah ini mendatangkan profit yang cukup besar yakni mencapai Rp 70 juta setiap bulan.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina mengapresiasi bisnis berbasis sociopreneur seperti yang dilakukan Mastutik. “Keripik-keripik ini merupakan salah satu kuliner khas Indonesia, sangat membanggakan jika berhasil diekspor ke luar negeri. Pertamina akan terus mendukung upaya ini,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Kemitraan, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.