Padang, 24 Juli 2020 – Akibat COVID-19, pertumbuhan perekonomian di Sumatera Barat mengalami perlambatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumbar di triwulan I 2020 hanya sebesar 3,92 persen. Angka ini mengalami penurunan 2,62 persen dibandingkan triwulan I 2019 sebesar 4,85 persen.
Guna mendukung Sumbar menggerakkan roda perekonomian daerah, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I menghadirkan tujuh Pertashop di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ketujuh Pertashop tersebut dikerjasamakan dengan nagari setempat, sehingga membantu ekonomi lokal.
"Pada hari Rabu (22/7), Pertamina MOR I secara serentak meluncurkan tujuh Pertashop di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. Pertashop tersebut berokasi di nagari Sungai Durian, Pakandangan, Ulakan Tapakis, Kuranji Hilir, Parit Malintang, III Koto Aur Malintang, Tanjung Gadang," tutur Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I.
Pertashop yang hadir di Kabupaten Pariaman menjual BBM jenis Pertamax dengan harga sama dengan di SPBU. Kebutuhan stok Pertashop Kabupaten Padang Pariaman dipasok dari Integrated Terminal Teluk Kabung.
Nasyaruddin, Wali Nagari sekaligus pengelola Pertashop Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman, mengungkapkan ia bersyukur atas kehadiran Pertashop di wilayahnya. “Kami sebagai pengelola Pertashop, bisa memperoleh sumber pendapatan baru. Apalagi kalau warga menjadi terbiasa pakai Pertamax, makin tambah pemasukan nagari," kata Nasyaruddin.
Harapan Nasyaruddin, bisa jadi kenyataan. Karena data menunjukkan, konsumsi Pertamax di Sumbar mengalami tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumbar meningkat 18,59 persen dibandingkan Mei 2020.
Beroperasinya Pertashop juga akan mendukung perekonomian Sumbar melalui pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB).
"Tahun 2019, Pertamina MOR I menyumbangkan PBBKB sebesar 430 miliar rupiah untuk masyarakat Sumbar. Setoran PBBKB itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai 398 miliar rupiah," jelas Roby.
Sementara bagi konsumen, adanya Pertashop memberi keyakinan takaran dan kualitas BBM. Seperti disampaikan Budi, warga nagari Pakandangan. "Sebelum ada Pertashop, kami beli Premium dari pengecer hampir Rp 10 ribu. Sekarang dengan harga Rp 9.200, kami bisa dapat BBM berkualitas Pertamax. Takarannya pun pas," kata Budi.
Roby menambahkan, ke depan Pertamina akan menambah 18 lokasi Pertashop di wilayah Sumbar. Yaitu di Kabupaten Pariaman, Pesisir Selatan, Lima Puluh Kota dan Sijunjung. Pengoperasian Pertashop merupakan tindak lanjut nota kesepahaman Kemendagri dengan Pertamina no. 193/1536.A/SJ tentang dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa pada tanggal 18 Februari 2020.
Pertashop hadir dalam tiga jenis kategori yakni Gold dengan kapasitas BBM dibawah seribu liter per hari, dan luas lahan yang dibutuhkan sekitar 18x8 meter. Lalu ada Platinum yang berkapasitas BBM hingga tiga ribu liter per hari dan kebutuhan lahan 200 meter persegi. Terakhir kategori Diamond yang kebutuhan lahan hingga 500 meter persegi dan kapasitas diatas tiga ribu liter per hari.
"Semoga dengan hadirnya Pertashop, dapat mendukung kebangkitan ekonomi Sumbar," tutup Roby.**