BEKASI, 11 Februari 2016 – Sejak Kamis (11/02), warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat secara bertahap mulai menikmati fasilitas jaringan gas kota (city gas). Pengelolaan jaringan gas kota yang dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) cq Ditjen Migas melalui tahun anggaran 2014, tersebut, dilakukan PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya, PT Pertagas Niaga.
Menurut President Director PT Pertagas Niaga, Jugi Prajogio, sumber gas untuk jaringan gas kota tersebut berasal dari sumur Pertamina EP di wilayah Jawa Barat dengan alokasi 0,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Untuk tahap awal, fasilitas jargas tersebut akan mengalir ke sekitar 900 rumah di wilayah Desa Jaya Mukti, Cikarang Pusat dan Kelurahan Serta Jaya, Cikarang Timur. Selanjutnya, pengaliran gas ke rumah-rumah warga akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai 4.000 sambungan rumah tangga.
“Bekasi merupakan kota kedua yang menikmati fasilitas jaringan gas kota yang dikelola Pertamina pada tahun 2016, setelah Bulungan di Kalimantan Utara. Ini adalah bentuk sinergi Pertamina. Gasnya dari Pertamina EP, menggunakan pipa transmisi Pertagas dan pengelolanya Pertagas Niaga,” ujar Jugi.
Jugi menambahkan, bahwa jaringan gas kota di Kabupaten Bekasi akan berkembang terus karena banyak potensi pelanggan kecil yang bisa memanfaatkan jaringan gas kota untuk bisnisnya. Untuk itu, lanjutnya, PT Pertagas Niaga menargetkan, pada tahun ini seluruh sambungan jargas Bekasi bisa semua teraliri.
Pengelolaan jaringan gas kota sendiri, memang bidang komersialisasi PT Pertagas Niaga. Karena sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina Gas yang resmi berdiri pada tahun 2010, lanjut Jugi, lingkup bisnis PT Pertagas Niaga, adalah komersialisasi gas bumi, baik melalui gas pipa, dalam bentuk CNG, LNG serta pengembangan jaringan gas kota. “Niaga gas meliputi membeli dan memasarkan gas produksi Pertamina EP, PHE/JOB, dan KKS, pemasaran dilakukan kepada konsumen industri,” kata Jugi.
Saat ini, Pertagas Niaga tercatat telah mengoperasikan jaringan gas kota di Kota Jambi, Sengkang, Prabumulih, dan Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah pengguna sekitar 17.000 pelanggan. Dengan pengoperasian ini, maka seluruh jumlah pelanggan jargas Pertamina ditargetkan akan mencapai 46.500 pelanggan hingga akhir tahun.
Sambutan hangat diungkapkan masyarakat atas pengoperasian gas kota tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Desa Jaya Mukti, Martin Harjawinata. “Warga sudah sejak lama menanti gas kota ini mengalir. Kami dan Pertamina sudah melakukan sosialisasi dan sambutan warga sangat baik, “ ujar Martin.
Sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 3328 K/12/MEM/2015, pada tahun 2016 Pertagas Niaga menargetkan akan mengalirkan gas di kota/kabupaten lain. Di antaranya Kabupaten Sidoarjo, Ogan Ilir, Subang, Bontang, dan Lhokseumawe.
Jaringan gas kota adalah jaringan pipa gas yang dibangun untuk mendistribusikan gas langsung ke rumah tangga atau pelanggan kecil. Di Indonesia, lokasi yang dialiri jargas diutamakan adalah wilayah yang memiliki sumur gas dan telah tersedia infrastruktur pipa gas. Penggunaan jaringan gas kota bagi masyarakat, memiliki sejumlah keuntungan. Yakni lebih aman, praktis, hemat serta mendukung program pemerintah untuk melaksanakan diversivikasi energi. (*)