Balikpapan, 23 Juli 2020 – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI menyalurkan bantuan modal usaha kepada 23 pangkalan gas LPG senilai 2 Milyar Rupiah, Rabu (22/7). Penyaluran tersebut merupakan realisasi dari program Pinky Movement, yaitu program bantuan pinjaman modal kepada pangkalan LPG untuk mengembangkan usaha mereka dalam mendistribusikan LPG untuk kebutuhan masyarakat.
Region Manager Retail Sales VI, Aji Anom menyampaikan bahwa melalui Pinky Movement bertujuan untuk mendorong peningkatan kemampuan modal pangkalan LPG dan diharapkan semakin memudahkan masyarakat untuk menjangkau Bright Gas untuk kebutuhan sehari-hari. “Program ini tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan skala bisnis Agen dan Pangkalan LPG sebagai mitra Pertamina, namun juga secara tidak langsung akan berdampak untuk masyarakat”, lanjut Anom.
Dalam kegiatan penyaluran simbolis bantuan Pinky Movement tersebut, Roberth M.V. Dumatubun selaku Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan menyampaikan bahwa total bantuan pinjaman modal usaha yang disalurkan pada tahap I ini senilai Rp. 2.105.000.000,- yang diterima oleh 23 pangkalan LPG yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. “Pandemi Covid-19 ini berdampak cukup besar untuk ekonomi masyarakat, sehingga melalui Pinky Movement diharapkan bisa menolong pangkalan LPG sebagai bagian dari jalur distribusi produk LPG Pertamina untuk bangkit dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi”, ujar Roberth.
Roberth juga mengatakan bahwa hingga saat ini Pertamina sudah menyalurkan bantuan modal usaha senilai 2,5 Milyar Rupiah dan saat ini tahap komitmen bantuan modal usaha sebesar 5,7 Milyar rupiah. “Dalam waktu dekat kami kembali akan menyalurkan bantuan modal usaha dari berbagai UKM dan Pangkalan LPG senilai 5,7 Milyar, sehingga total yang akan disalurkan pada Agustus mendatang senilai lebih dari 8 Milyar Rupiah”, ungkap Roberth.
Roberth juga mendorong masyarakat pelaku UKM di Kalimantan untuk menjadi Mitra Binaan Pertamina agar bisa mendapatkan bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Menurut Roberth, selain bisa mendapatkan pinjaman modal usaha hingga mencapai 200 juta Rupiah, jasa administrasi yang rendah dan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, promosi dan pameran UKM binaan.
Kedaulatan Energi Negeri
Selain Pinky Movement, Pertamina juga terus melaksanakan upaya pemerataan akses BBM untuk masyarakat di wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) melalui Program BBM Satu Harga. Dalam penyaluran BBM hingga ke lokasi outlet SPBU Satu Harga, Pertamina menggunakan berbagai moda transportasi darat, air dan udara dalam operasionalnya. Hingga Bulan Juli 2020, Pertamina MOR VI juga telah merealisasikan 36 outlet BBM Satu harga di wilayah Kalimantan.
Pertamina juga membuka peluang kerjasama dengan Pemerintah Desa, Koperasi serta masyarakat pelaku UKM untuk menjadi mitra bisnis Pertamina dalam penyaluran BBM melalui program Pertashop, yaitu kerjasama penyaluran BBM Pertamina hingga ke area pedesaan. Pihak yang berminat dapat menyiapkan lahan/lokasi yang dilengkapi dengan dokumen badan usaha untuk kemudian dilakukan studi kelayakan. Untuk wilayah Kalimantan, saat ini sudah berdiri 2 Pertashop di wilayah Desa Bulurejo, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan dan di Desa Kereng Bengkirai, Palangkaraya, Kalimantan Selatan dan akan disusul 8 outlet baru dalam waktu dekat.**