BOYOLALI - Sebagai bentuk implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kabupaten Boyolali, Pertamina melalui Terminal BBM Boyolali membantu para penyandang disabilitas untuk meraih harapan melalui kerajinan membatik. Sentra batik yang dinamakan "Workshop Sriekandi Patra" ini didirikan pada bulan April tahun 2018 dengan nilai bantuan sebesar Rp 100 juta dengan tujuan sebagai inkubasi bisnis, pusat edukasi difabel sekaligus pusat pembelajaran batik bagi masyarakat.
Menurut Operation Head Terminal BBM Boyolali Abdul Wahid Nayu, berkat program CSR tersebut, pada tahun 2018 TBBM Boyolali diberikan penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Hal tersebut membuktikan bahwa TBBM Boyolali telah memenuhi persyaratan sebagai unit bisnis yang patuh pada kepedulian lingkungan dan kehandalan operasionalnya," ujar Nayu di sela-sela acara syukuran bersama pemain IBL Pertamax All Star, pada (8/1/2019).
Saat ini, Workshop Sriekandi Patra telah membina lima orang difabel dan empat orang relawan. "Ke depan, kami berharap bahwa workshop ini dapat berkembang dan ter-replikasi ke tingkat kabupaten serta terwujudnya satu model desa inklusi," tambah Nayu.
Sementara itu, Pjs. Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Region IV Jawa Tengah-DIY, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan, PROPER untuk kategori Emas merupakan Peringkat tertinggi bagi Perusahaan yang dinilai telah berhasil meningkatkan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
"Acara syukuran sekaligus kunjungan para pemain IBL Pertamax all star ini diharapkan dapat menjadi salah satu pemacu semangat para difabel dan masyarakat sekitar untuk terus menjadikan program CSR ini berkembang ke depannya," tutup Arya.*MOR IV