DUMAI – Peringati Milad ke-1 Rumah Tahfidz Al-Muhajirin, PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai gelar acara Khatamul Qur’an pada Jumat hingga Minggu (11-13/1/2019). Bertempat di Masjid Al-Muhajirin, Komplek Perumahan Pertamina Bukit Datuk, pembukaan acara ini diisi pula dengan ceramah oleh Ust. Umar Al Habsy, Jumat (11/1/2019).
Unit Manager Comm., Relations & CSR Pertamina RU II Muslim Dharmawan menyatakan rasa syukurnya atas keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di rumah tahfidz ini yang telah mencapai 1 tahun. Dengan berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi, lembaga yang merupakan binaan dari Pertamina melalui Badan Dakwah Islam (BDI) RU II ini dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi Pertamina dalam turut menciptakan generasi muda Kota Dumai yang cinta Al-Quran.
"Saat ini kita tengah menghadapi era digital yang tentunya berpengaruh terhadap pola kehidupan anak sehari-hari. InsyaAllah keberadaan Rumah Tahfidz ini menjadi salah satu oase dalam membentengi anak-anak kita dari pengaruh negatif globalisasi", ungkap Muslim.
Muslim pun menjelaskan bahwa sejak peletakan batu perdana pada tanggal 23 Agustus 2017 hingga akhirnya selesai dan diresmikan pada 14 Januari 2018, pembangunan rumah tahfidz berjalan dengan lancar berkat bantuan dari para donatur yang merupakan pekerja dan keluarga Pertamina RU II serta masyarakat Kota Dumai. Ia berharap agar antusiasme para donator maupun orang tua serta anak-anak untuk mengembangkan rumah tahfidz ini pun tetap terjaga sehingga dapat tercipta budaya cinta Al-Quran yang terus membaik di masa mendatang.
Pada kesempatan yang sama Ketua BDI RU II Yulinas Hingga saat ini, Rumah Tahfidz Al-Muhajirin telah menjadi lokasi belajar bagi 96 santri dari wilayah Dumai dan sekitarnya. Tahun 2019 ini, jumlah santri akan bertambah 43 orang yang akan mengikuti kegiatan belajar mengajar di 2 rumah tahfidz dengan diperkuat oleh 9 orang tenaga pengajar.
“Animo masyarakat untuk mengirimkan anak-anaknya belajar Al-Quran di rumah tahfidz ini sangatlah tinggi. Di awal tahun 2019 ini saja kami mendapatkan pendaftar sejumlah 109 orang namun guna menjaga kualitas belajar mengajar kami hanya dapat menerima 43 santri saja. Kami mohon doa agar pengembangan rumah tahfidz ini lebih baik di masa mendatang sehingga dapat menampung lebih banyak santri”, ungkap Yulinas.
Muslim menambahkan Rumah Tahfidz Al-Muhajirin ini merupakan salah satu program sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan Pertamina RU II, selain juga berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang terdiri dari beberapa pilar seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi fokus utama kami adalah menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat Indonesia. Namun demikian, kami tidak melupakan keberadaan masyarakat sehingga program TJSL juga tetap kami jalankan untuk menciptakan sinergitas antara Pertamina dan masyarakat”, pungkas Muslim.*RU II